Kartu Prakerja
Sulit Jadi Youtuber Arly Pasrah, Nasib Pemilik Kartu Prakerja
Warga Desa Mariri Baru, Kecamatan Poigar, Kabupaten Bolmong ini, satu dari peserta kartu pra-kerja yang digagas pemerintah pusat
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK - Menjadi Youtuber itulah mimpi Arly Mongkol.
Mimpi itu datang bukan dalam tidur. Tapi setelah ia merampungkan pelatihan dalam kartu pra-kerja di internet.
Warga Desa Mariri Baru, Kecamatan Poigar, Kabupaten Bolmong ini, satu dari peserta kartu pra-kerja yang digagas pemerintah pusat bagi karyawan yang kena PHK akibat dampak Covid-19.
Ia dulunya guru di salah satu sekolah di Minahasa, badai covid-19 membuat sekolahnya tutup dan ia kena PHK.
Balik ke kampungnya di Poigar.
Kemudian mendaftar kartu pra-kerja. Niatnya untuk beroleh uang dan ilmu, untuk buka usaha sendiri.
• 2 Pemilik Restoran Ini Dipenjara 1.446 Tahun karena Tak Mampu Penuhi Permintaan Pelanggan
Youtuber ia pilih karena mudah, menyenangkan dan menurut testimoni di pelatihan tersebut, dapat
menghasilkan banyak uang.
Namun mimpi menjadi youtuber agaknya hanya jadi bunga kehidupannya yang papah.
Setelah sensasi youtuber dalam pelatihan di alam maya, ia bingung mewujudkannya
di alam nyata. Masalahnya adalah uang.
"Perlu biaya untuk kamera dan lainnya, sementara kamera ponsel saya tak mendukung," kata dia.
• Peringati Bulan Bung Karno, DPC PDIP Bolsel Bantu Korban Banjir Bandang di Desa Lion
Sebut dia, yang dari kartu pra kerja sebesar Rp 600 ribu tak cukup baginya untuk
membeli peralatan youtuber.
Asa mengikuti Atta Halilintar ia simpan dalam dalam.
"Kalau sekarang saya lebih banyak ke kebun, mungkin di kesempatan lain saya bisa jadi youtuber," kata dia.
Bekerja di kebun, sebut dia, lebih realistis dan ekonomis baginya. (art)
• Kisah Pilu Seorang Istri, Ditelantarkan 6 Tahun dan Dianggap Sudah Mati oleh Suami dan Keluarganya