News
Pesawat Mata-mata dan Pembom Diterbangkan Angkatan Udara AS di Area Laut China Selatan
Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) sekarang menerbangkan pesawat pembom B-1B dan pesawat mata-mata Global Hawk di atas Laut China Selatan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hubungan memanas AS kembali mengirim beberapa pesawatnya ke Area Pasifik
Diketahui pesawat mata-mata pembom AS di kirim ke Laut China Selatan dan Area lain.
Terkait hal tersebut dari Angkatan Udara AS menerbangkan pesawat tersebut dari Guam.
• Persiden Jokowi Teken PP 26/2020 Tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, Dilaksanakan 4 Kelompok
• KKP Tangkap Kapal Asing Curi Ikan di Indonesia
• Najwa Shihab Menyela, Anies Baswedan Bantah dan Tegas Tolak New Normal

Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) sekarang menerbangkan pesawat pembom B-1B dan pesawat mata-mata Global Hawk di atas Laut China Selatan dan area lain di pasifik.
Penerbangan pesawat ini adalah sebagai strategi yang lebih luas dalam mempertahankan misi pengawasan dan pencegahan di wilayah tersebut, menyusul meningkatnya ketegangan AS dengan China.
Mengutip Foxnews, Kamis (11/6), Angkatan Udara menerbangkan pesawat pembom B-1B dari Guam dalam mendukung Komando Indo-Pasifik dan secara khusus menjalankan misi di Laut China Selatan.
Pada waktu yang sama, Angkatan Udara AS juga menerbangkan drone global Hawk ke pangkalan udara di Jepang yang disebut Yokota.
Ini merupakan sebuah langkah yang semakin meningkatkan kehadiran militer AS di wilayah tersebut.
Misi ini dinilai menjadi misi urgensi terbaru AS mengingat munculnya laporan bahwa China telah melakukan di wilayah tersebut dengan dua kapal induknya. Latihan kapal induk China di wilayah tersebut telah meningkatkan kegelisahan Taiwan bahwa mereka kemungkinan akan diinvasi China.
Drone Global Hawk, bersama dengan Angkatan Laut AS yang berbasis di Guam, telah direkayasa dengan alogaritma canggih yang dapat menghadirkan otonomi tingkat baru.
Dengan demikian, pesawat ini secara mandiri dapat melakukan penyesuaian dengan keadaan dalam satu waktu, yang memungkinkan komandan AS untuk meningkatkan dan memperluas ruang lingkup misi mereka di wilayah tersebut dan mungkin memberikan keamanan di wilayah tersebut.
Program teknis, untuk otonomi udara yang lebih besar, memungkinkan drone ini untuk membentuk jaringan "mesh" dengan lebih baik melalui node udara dan darat untuk melakukan berbagai fungsi yang lebih luas tanpa perlu dikoordinasikan oleh pembuat keputusan manusia berbasis darat.
Sistem yang disebut Distributed Autonomy Responsive Control (DARC) ini, kini dikembangkan oleh Northrop yang berupaya untuk mendistribusikan tindakan otonomi yang lebih besar ke dalam pesawat itu sendiri.
"Daripada menerbangkannya, katakan saja apa efek yang Anda inginkan di suatu daerah," Scott Winship, wakil presiden, Northrop, mengatakan kepada Warrior dalam sebuah wawancara.