ODGJ 20 Tahun Dikurung di Kurungan Kayu Bak Penjara, Ini Alasan Sang Kakak
"Bisa mengamuk. Karena itu ketimbang membahayakan orang lain, lebih baik dikurung saja di rumah meski berat hati," ucap Nurminah.
TRIBUNMANADO.CO.ID, TANAHLAUT - Rafudin telah mengalami gangguan kejiwaan selama puluhan tahun. Selama itu pula warga RT 6 Desa Pandahan, Kecamatan Batibati, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), ini menghabiskan hari-harinya di balik kurungan bak penjara.
"Sudah lama sekali. Kalau 20-an tahun, ada, lebihnya saja lagi," tutur Nurminah, sang kakak, Kamis (11/6/2020).
Nurminah mengatakan dirinya terpaksa mengurung sang adik demi kebaikan bersama. Dulu Rafudin pernah dibiarkan begitu saja namun sering berkeliaran di lingkungan sekitar dan membuat masalah.
"Bisa mengamuk. Karena itu ketimbang membahayakan orang lain, lebih baik dikurung saja di rumah meski berat hati," ucap Nurminah.
Di dalam kurungan kayu galam yang menempal di dinding bagian dapur berukuran sekitar 2x1 meter itulah Rafudin melewati hari demi hari.
Semua dilakukan di situ, seperti makan maupun buang air kecil besar. Ada dua lubang ukuran sedang di lantai di area kurungan itu.
Fungsinya antara lain untuk buang air kecil dan atau kotoran. Namun Nurminah sangat telaten dan sabar. Ia rutin membersihkan sehingga lantai selalu bersih dan tak bau.
Tak sehelai benang pun menempal di tubuh Rafudin. Saat banjarmasinpost.co.id mendekat, nyaris tak ada ekspresi apa pun.
Lelaki 40-an tahun lebih itu menyandarkan tubuhnya di pojok dengan posisi duduk sembari terus menangkupkan kedua betisnya. Sesekali bola matanya menatap kosong.
Senyum kadang mengembang di bibirnya yang bersanggulkan kumis hitam yang cukup tebal. Meski tubuhnya tampak ringkih, namun terlihat bugar.
"Dia makannya gancang (kuat). Makanya sehat kan badannya," tandas Nurminah.(*)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Lebih 20 Tahun ODGJ di Desa Pandahan Tala Dikurung, ini Alasan Sang Kakak.