Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Kontak dengan Pasien Positif Covid-19, Sejumlah Warga Ini Tolak Rapid Tes Bahkan Tak Isolasi Mandiri

Sebanyak 21 warga Desa Sagu, Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menolak menjalani rapid test virus corona

Editor: Glendi Manengal
Shutterstock
ILUSTRASI virus corona di Indonesia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dampak virus corona membuat masyarakat lebih waspada dengan hanya di Rumah Aja.

Terkait hal tersebut dianjurkan oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Diketahui walaupun sudah diberikan aturan seperti protokol kesehatan, namun ada juga sejumlah warga yang tidak mengikuti aturan tersebut.

Dilanda Hujan Selama 30 Menit, Perbatasan Kota Bandung dan Cimahi Banjir Setinggi 1 Meter

Update Kasus Virus Corona di Amerika Serikat Mencapai 2 Juta Orang yang Terkonfirmasi Positif

Punya Uang Kertas 100 Rupiah? Anda Beruntung Jika Masih Memilikinya, Duit Langka 92 & Kontroversial

Ilustrasi virus corona/Covid-19.
Ilustrasi virus corona/Covid-19. (corona.sumselprov.go.id)

Sebanyak 21 warga Desa Sagu, Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menolak menjalani rapid test virus corona baru atau Covid-19 meski diduga melakukan kontak dengan salah satu pasien positif.

Mereka terlacak melakukan kontak dengan pasien 02 positif Covid-19 di Flores Timur, yang berasal dari Desa Sagu.

Pasien 02 itu terpapar dari Klaster Ijtima Ulama Gowa, Sulawesi Selatan.

Selain menolak rapid test, puluhan warga itu juga tak menjalani karantina mandiri.

"Sampai saat ini 21 warga yang tolak rapid test juga tidak menjalani karantina mandiri.

Saya juga masih lakukan koordinasi dengan Camat Adonara," kata Kepala Desa Sagu Taufik Nasrun saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/6/2020).

Taufik mengatakan, awalnya terdapat 22 warga Desa Sagu yang diduga melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19 tersebut.

Tim Gugus Tugas Covid-19 dari Kecamatan Adonara menjadwalkan rapid test Covid-19 pada Senin (1/6/2020). Tapi, warga menolak.

Lalu, Taufik bersama perwakilan Polri dan TNI di Kecamatan Adonara menemui 22 warga yang diduga melakukan kontak tersebut pada Rabu (3/6/2020).

Mereka mengonfirmasi apakah warga itu melakukan kontak dengan pasien positif atau tidak. Salah seorang warga, kata dia, mengaku pernah melakukan kontak.

Warga itu pun langsung menjalani rapid test Covid-19. Hasilnya, nonreaktif.

"Sedangkan yang 21 orang ini tidak mengaku," ujar dia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved