Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sektor Pendidikan Paling Terakhir Dibuka

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan bahwa pihaknya telah merumuskan program paralel

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Istimewa Via Tribunnews.com
Kepala BNPB Doni Monardo 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA  - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan bahwa pihaknya telah merumuskan program paralel dalam mengahadapi Covid-19.  Program tersebut yakni mencegah masyarakat tidak terpapar Covid-19 dan juga tidak terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Keluarga Floyd Pimpin Pawai di Washington

"Jadi kami mencoba untuk merangkum, merumuskan sebuah program sehingga pararel agar tidak terpapar covid tetapi juga tidak terkapar PHK," kata Doni kepada Presiden, di Kantor Pusat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Rabu, (10/6).

Dalam program tersebut, menurut Doni, terdapat sejumlah tahapan sebelum menerapkan fase new normal di suatu wilayah atau melonggarkan sektor dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Mulai dari daerah yang tidak ada kasus, kemudian sembilan sektor di bidang ekonomi yang risikonya sangat rendah, kemudian daerah yang risikonya juga rendah warna kuning," katanya.

Sektor pendidikan, menurut Doni, merupakan sektor yang paling terkahir akan dibuka atau dilonggarkan. Ia mengatakan, resiko membuka sektor pendidikan sangat tinggi dalam penyebaran virus Corona.

"Adapun pendidikan karena risikonya tinggi adalah bagian terakhir," katanya.

Berdasarkan pembagian wilayah, menurut Jenderal bintang tiga itu, terdapat 44 persen wilayah yang penyebaran Covid-19 nya rendah. Kondisi penyebaran Covid-19 tersebut menjadi salah satu pertimbangan dalam menerapkan kebiasaan baru atau fase new normal.

Virus Corona Jadi Mimpi Buruk Pakar Penyakit Menular AS

"514 kabupaten kota yang statusnya adalah risiko rendah dan aman Pak Presiden, yaitu warna kuning dan warna hijau," katanya.

Doni juga mengatakan,  pembukaan aktivitas ekonomi pada fase new normal telah berdampak positif pada nilai tukar rupiah. Hal itu disampaikan Doni saat menerima kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Pusat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu, (10/6).

"Setelah sektor ekonomi kita sampaikan ke publik, maka kita lihat ada hal yang positif, rupiah langsung menguat bapak presiden," kata Doni.

Bahkan berdasarkan keterangan Gubernur Bank Indonesia, menurut Doni, cadangan devisa Indonesia saat ini 130,5 miliar dolar atau Rp 1.805 triliun.

"Salah satu kajian dari salah satu lembaga menempatkan Indonesia berada pada posisi yang relatif cukup bagus, Bapak Presiden. Nah ini lah sekarang sedang kita jaga momentum ini," katanya.

Doni tidak menampik bahwa terdapat peningkatan kasus positif Covid-19 setelah adanya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Peningkatan kasus tersebut kini ditanggulangi oleh gugus tugas pusat dan daerah.

 "Kami sesuai perintah Bapak Presiden daerah-daerah yang relatif beresiko tinggi tetap kami kawal," katanya.

Tak Mau Buru-Buru

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved