Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Rusuh di Amerika Serikat

Demo Pasca Kematian George Floyd Berlanjut, Muncul Kekhawatiran Gelombang Kedua Pandemi Covid-19

Mereka pun memegang sejumlah spanduk, dua diantaranya bertuliskan 'tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian' dan 'gagalkan polisi'.

Editor: Isvara Savitri
Tribunnews.com
Minggu (7/6/2020), warga Amerika di seluruh AS turun ke jalan, menuntut dibangunnya reformasi sistemik terhadap sistem peradilan pidana dan rasa hormat masyarakat terhadap mereka yang merupakan keturunan Afrika-Amerika. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, NEW YORK - Sebagai bentuk protes nasional atas kematian warga keturunan Afrika-Amerika, George Floyd, ribuan masyarakat membanjiri jalan-jalan utama, alun-alun dan jembatan di Amerika Serikat (AS).

Kejadian ini membuat sejumlah pihak bertanya-tanya apakah gelombang kedua pandemi virus corona (Covid-19) akan segera terjadi.

Kota-kota besar seperti Chicago, Washington DC dan New York dipadati pengunjuk rasa yang berlangsung damai sejak Sabtu (6/6/2020) sore.

Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (7/6/2020), warga New York berbaris berjam-jam, kemudian berjalan ke Jembatan Brooklyn.

Mereka pun memegang sejumlah spanduk, dua diantaranya bertuliskan 'tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian' dan 'gagalkan polisi'.

Slogan ini telah menjadi populer dalam beberapa hari terakhir, karena petisi yang ditandatangani oleh berbagai selebritas dan aktivis yang menyerukan agar anggaran polisi di seluruh negara bagian dipangkas.

Sementara di Washington, para pengunjuk rasa berkumpul di Lincoln Memorial kemudian melanjutkan aksinya menyusuri Pennsylvania Avenue, dan langsung menuju Gedung Putih.

Namun mereka tidak bisa berjalan lebih jauh lagi dan berhenti di sekitar Lafayette Square.

Kemudian di San Francisco, pengunjuk rasa bergeser ke Jembatan Golden Gate bahkan memblokir jalur lalu lintas, yang tampaknya tidak dapat dikendalikan oleh aparat kepolisian.

Di sisi lain, terdapat video para pengunjuk rasa di Philadelphia yang sangat mengejutkan, dengan rekaman udara menunjukkan terdapat kerumunan besar di dekat Museum Seni kota.

Kerumunan para pengunjuk rasa itu menari dan meneriakkan 'pentingnya kehidupan warga kulit hitam'.

Selain itu ada pula satu pasangan yang mengadakan pernikahan di dekat titik itu dan dikabarkan bergabung dengan aksi unjuk rasa setelah melaksanakan upacara pernikahan.

Meskipun beberapa orang mengenakan masker dan sarung tangan, jumlah pengunjuk rasa sangat banyak.

Sehingga beberapa orang pun mempertanyakan apakah akan ada gelombang kedua pandemi corona di Philadelphia, karena terbatasnya jarak sosial (social distancing).(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dari Gedung Putih ke Golden Gate, Unjuk Rasa Pasca Kematian George Floyd Terus Berlangsung.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved