Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Siapa Pemilik Hak Virus Corona? Ecclestone-Turner: Mereka Berasal dari Negara Kaya

Sejak itu pula, pecah perang propaganda terkait riset vaksin dan obat virus corona berkobar, dipicu oleh politik presiden AS, Donald Trump.

Editor:
Pixabay
Ilustrasi virus corona covid-19 melanda dunia. 

Sementara itu, Konvensi PBB tentang Keragaman Hayati dari tahun 1992 serta Protokol Nagoya dari 2012 mengenai akses dan pembagian keuntungan, keduanya mengakui kedaulatan negara atas sumber daya genetik, dan tidak ada kewajiban hukum untuk membagi, bahkan dalam situasi darurat kesehatan sekalipun.

“Tidak adanya kewajiban hukum yang tegas untuk berbagi data, menciptakan jalan buntu dalam hukum internasional dan pemerintahan, dan menghambat respons pandemi serta kemajuan ilmiah“, tulis Ecclestone-Turner dalam jurnal ilmiah Science edisi bulan Mei.

Ilustrasi Virus Corona
Ilustrasi Virus Corona (Kompas.com)

Pertanyaan mengenai siapa pemilik data, bukan hanya data ilmiah saja, mencuat di saat krisis virus corona, di saat sejumlah negara meluncurkan teknologi untuk melacak penyebaran virus.

Para pakar hak digital mengatakan, hal itu menginvasi privasi dan meningkatkan penolakan.

Kewajiban berbagi data dan sampel

Pandemi virus corona memperburuk ketidakadilan yang sudah ada.

Dan mengungkap ringkihnya kelompok yang terpinggirkan, termasuk warga miskin di perkotaan, penduduk asli dan pekerja migran, demikian laporan kelompok pembela hak asasi manusia.

Celah yang menganga antara negara kaya dan misikin makin kentara dalam semua hal, muai dari fasilitas karantina sampai ke tindakan bantuan.

Gagasan paspor imunitas, bahkan menambah ketakutan warga, karena ini memberikan hak siapa saja yang boleh bepergian atau bekerja, dan menambah dalam ketidak adilan.

Inilah mengapa peranan WHO kini sangat penting, dan harus menjamin kewajiban berbagi data dan pengetahuan terkait Covid 19 secara global.

Kebutuhan rakyat harus diprioritaskan di atas kemampuan untuk membayar, demikian tuntutan lebih 150 akademisi, mantan kepala negara dan pejabat PBB dalam sebuah surat terbuka yang dirilis bulan lalu.

WHO juga sudah meluncurkan “Covid-19 Technology Access Pool“ yang didukung institusi internasional lain dan sekitar 30 negara, dengan tujuan supaya teknologi pembuatan vaksin, tes, perawatan serta teknologi kesehatan lainnya bisa diakses semua orang.

Sebut Anis Akan Melawan Jika Jokowi Terapkan New Normal, Rock Gerung: Ini Akan Memusingkan Lagi

Mengaku Siram Novel Baswedan, Ronny Bugis: Saya Diarahkan Rahmat, Dia yang Menentukan

Di saat krisis virus corona, makin banyak contoh berbagi data dan sampel dengan cepat.

Namun di sisi lain, krisis juga semakin menjelaskan, adanya sejumlah negara yang masih tidak bersedia melepaskan kedaulatanya atas sumber daya genetik patogen serta sekuens data genetik yang terkait dengan itu.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apakah Virus Corona Ada Pemiliknya?https://www.tribunnews.com/internasional/2020/06/05/apakah-virus-corona-ada-pemiliknya?

Subscribe Youtube Channel Tribun Manado:|

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved