Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Tokoh

Sosok Sundar Pichai, CEO Google, Orang di Balik Chrome dan Android, Masa Kecil Tidur di Ruang Tamu

Chrome, Gmail, Google Maps, Google Drive, dan sistem operasi Android adalah deretan produk yang pernah ditangani Sundar Pichai

Editor: Aldi Ponge
CEO Google, Sundar Pichai, Rabu (17/5/2017), saat menjadi spekaer pada keynote utama Google I/O 2017 di Shoreline Amphitheatre, AS. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok  Sundar Pichai, CEO Google yang menjadi orang di balik produk google di antaranya Chrome dan Android.

Pichai juga menjabat posisi CEO di perusahaan induknya, Alphabet.

Sejumlah produk Google yang dirilis ke pasaran saat ini, ada andil Pichai dalam perancangannya.

Chrome, Gmail, Google Maps, Google Drive, dan sistem operasi Android adalah deretan produk yang pernah ditanganinya.

Bergabung dengan Google pada 2004, Pichai meniti kariernya dari bawah.

Lalu 11 tahun berselang ia diangkat jadi CEO, dan pada 2019 juga memimpin Alphabet.

1. Masa kecil

Pichai lahir pada 12 Juli 1972 dengan nama asli Pichai Sundararajan.

Ia tumbuh besar di Madras, dan saat kecil tidur dengan saudara laki-lakinya di ruang tamu rumah yang sempit.

Namun ayahnya yang bekerja sebagai teknisi listrik di perusahaan multinasional GEC, melihat ada bakat besar dalam diri Pichai.

Di usia dini Pichai menunjukkan minat pada teknologi dan memiliki ingatan yang luar biasa, terutama dalam mengingat nomor telepon.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, setelah Pichai mendapat gelar dalam bidang metalurgi dan medali perak di Institut Teknologi India Kharagpur, ia dianugerahi beasiswa untuk belajar di Universitas Stanford, Amerika Serikat.

Setelahnya Pichai menetap di AS untuk bekerja sebentar sebagai pemasok bahan semikonduktor.

 
Pada 2002, suami Anjali Pichai ini mendapat gelar MBA dari Wharton School of University, Pennsylvania.

2. Orang di balik produk-produk Google

Pichai bergabung ke Google pada 2004 sebagai kepala manajemen dan pengembangan produk.

Dia awalnya bekerja di Google Toolbar, fitur di browser Microsoft Internet Explorer dan Mozilla Firefox yang membuat pengguna bisa mengakses mesin pencari Google.

Beberapa tahun berikutnya Pichai terlibat langsung dalam pengembangan browser Google sendiri, yang dikenal dengan nama Chrome.

Produk ini rilis ke publik pada 2008.

Di tahun yang sama Pichai diangkat sebagai wakil presiden pengembangan produk, dan mulai lebih banyak aktif di depan publik.

Lalu pada 2012 ia menjadi wakil presiden senior, dan 2 tahun kemudian jadi kepala produk di Google serta sistem operasi Android.

Pengembangan sistem operasi Android awalnya dipimpin oleh Andy Rubin, tapi dipercayakan ke Pichai setelah Rubin berencana pindah jadi CEO Microsoft.

Rubin pada akhirnya tidak jadi hengkang di Microsoft, tapi dipindahkan ke divisi lain di Google.

3. Menuju puncak di Google

Tahun 2011 Pichai dikabarkan sangat mengejar pekerjaan di Twitter, dan pada 2014 disebut-sebut sebagai calon CEO Microsoft.

Namun Google langsung bergerak cepat memagari asetnya. Pichai diberikan paket keuangan besar agar tidak angkat kaki dari Google.

10 Agustus 2015 Pichai diangkat sebagai CEO Google berikutnya, yang diumumkan oleh Larry Page sang pendiri Google. Pichai sendiri sebelumnya ditunjuk sebagai Kepala Produk.

Kemudian pada 2015 ia membantu penyelesaian pembentukan Alphabet Inc., perusahaan induk untuk keluarga perusahaan Google.

Lalu pada 2019 didapuk sebagai CEO Alphabet menggantikan Sergey Brin yang mundur dari kursi Presiden Alphabet.

Dengan demikian ayah dua anak ini merangkap jabatan sebagai CEO Google dan Alphabet sekaligus, karena Alphabet meniadakan posisi presiden.

Mengenal Alphabet, Induk Google yang Dipimpin Sundar Pichai

 Tahun 2015 lalu, Larry Page dan Sergey Brin memutuskan untuk melakukan restrukturisasi pada Google. Kedua pendiri Google ini kemudian mendirikan sebuah perusahaan baru yang lebih besar bernama Alphabet.

Alphabet dijadikan sebagai perusahaan dengan kedudukan yang lebih tinggi. Ia menjadi induk perusahaan Google dan sejumlah perusahaan besar lainnya.

Dengan dibentuknya Alphabet, Larry Page yang sebelumnya menjabat sebagai CEO Google menempati posisi puncak di Alphabet. Kursi CEO Google pun kemudian diberikan kepada Sundar Pichai.

Namun pucuk kepemimpinan pun berganti lagi. Larry Page menyatakan mundur dari jabatannya dan kini Sundar Pichai menjadi CEO Alphabet sekaligus CEO Google.

Alphabet menaungi sejumlah perusahaan besar. Tak hanya fokus pada bidang internet, perusahaan tersebut juga fokus pada hal lain seperti salah satunya bidang teknologi kesehatan.

Salah satu perusahaan yang punya fokus pada bidang kesehatan adalah Life Siciences. Perusahaan ini membuat sebuah lensa kontak mata yang dapat mendeteksi glukosa.

Kemudian ada pula Calico, perusahaan di bawah naungan Alphabet ini melakukan sejumlah riset tentang penuaan.

Untuk perusahaan yang berhubungan dengan teknologi internet, Alphabet menaungi Fiber. Google, Google Ventures, Google Capital, Google X, serta Nest.

Fiber, sesuai dengan namanya, adalah perusahaan yang menyediakan internet berkecepatan tinggi. Kemudian Google X bertugas mengembangkan balon internet Google Loon dan kacamata pintar Google Glass.

Sementara Nest, adalah perusahaan teknologi yang membuat perkakas rumah tangga seperti alarm asap, kamera pengawas, dan perangkat yang terkoneksi lainnya.

 
Lantas mengapa Google harus memiliki perusahaan induk?

Analis Christina Warren dan Seth Fiegermen membuat sebuah analisis. Menurut mereka, dengan beragam pengembangan yagn dilakukan oleh Google, tiap unit bisnis tak lagi bisa dikelola dalam satu payung.

Bisnis-bisnis yang sudah mapan atau tengah menuju kemapanan seperti Search, Advertising, Maps, Apps, YouTube dan Android, tentu membutuhkan "kepala" yang tahu betul memelihara kemapanan tersebut.

Selain itu, restruturisasi ini juga dilakukan untuk mempertahankan talenta-talenta Google sebelum dibajak perusahaan lain.

Dengan bisnis baru, Google dan Alphabet harus mengkaji ulang struktur perusahaan dan ada divisi-divisi yang ditambahkan sehingga dibutuhkan pimpinan-pimpinan baru.

Artinya, pegawai Google akan menjabati posisi-posisi menjanjikan. Perusahaan lain pun akan lebih susah merayu pegawai-pegawai Google kompeten untuk pindah.

Kendati demikian, Alphabet juga diterpa isu negatif. Perusahaan induk Google ini dicurigai dibentuk untuk menghindari pajak di AS.

Dikutip KompasTekno dari berbagai sumber, Rabu (4/12/2019), meski begitu bisnis pencarian internet, Android, YouTube, serta iklan-iklan yang tampil tetap menjadi bagian dari Google.

Sebagai perusahaan induk, Alphabet berhak atas semua saham Google yang ada di bursa saham. Saham Alphabet tetap dipasarkan dengan kode yang sama seperti sebelumnya yakni GOOG dan GOOGL.

SUMBER: https://www.kompas.com/global/read/2020/03/31/184951270/biografi-tokoh-dunia-sundar-pichai-ceo-google-orang-di-balik-chrome-dan?page=all#page2

https://tekno.kompas.com/read/2019/12/04/20420047/mengenal-alphabet-induk-google-yang-dipimpin-sundar-pichai?page=all#page3

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved