Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kota di AS  Tetapkan Darurat Sipil: WNI Terpantau Aman dari Unjuk Rasa 

Aksi unjuk rasa di Amerika Serikat terkait kematian pria kulit hitam, George Floyd, memasuki hari kedelapan

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
AFP/JOHANNES EISELE
Pengunjukrasa meluapkan amarahnya kepada petugas NYPD dalam aksi unjuk rasa 'Black Lives Matter' di kota New York, Kamis (28/5/2020). Amerika Serikat dilanda kerusuhan hebat, pasca meninggalnya George Floyd akibat kehabisan nafas, setelah lehernya ditindih seorang petugas Polisi Minneapolis dalam sebuah penangkapan. 

Sedangkan di Nebraska, seorang pengunjuk rasa tewas setelah ditembak pemilik seorang anak pemilik bar. Keluarga korban mengatakan jaksa tidak mengajukan tuntutan atas peristiwa tersebut, alasannya penembakan dilakukan untuk membela diri.

Jaksa Wilayah Douglas, Don Kleine,  mengatakan setelah menonton video kejadian, bersama pejabat polisi dan detektif pembunuhan, ia memutuskan untuk tidak menuntut Jake Gardner dalam kematian James Scurlock, pada peristiwa Sabtu malam.

Pengacara Justin Wayne, yang mewakili keluarga Scurlock (korban), mengatakan pria  berusia 22 tahun itu seharusnya tidak tertembak saat perkelahian pada Sabtu malam. Ksus tersebut harus dibawa ke dewan juri.

Kemendikbud: Tidak Ada Kenaikan UKT

Peristiwa berawal ketika ayah Gardner meminta para demonstran di luar bar Gatsby untuk pergi. Ia mendorong seorang pengunjuk rasa. Seorang pria tak dikenal dapat terlihat mendorong Gardner sehingga putranya ikut turun tangan.

Jake Gardner saat itu membawa pistol di pinggangnya. Mendadak dua orang melompat ke punggung Gardner sehingga ia melepaskan dua  tembakan peringatan. Scurlock menyerang kemudian tertembak dan tewas. (cnn/feb)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved