Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Bolsel

BREAKING NEWS! Pemkab Bolsel Perpanjang Kebijakan Program Belajar Dari Rumah Hingga 30 Juni

Bupati Bolsel Haji Iskandar Kamaru pun mengeluarkan surat edaran (SE) terbaru, tentang kebijakan belajar dari rumah (BDR) untuk semua siswa di Bolsel.

Penulis: Nielton Durado | Editor: Maickel Karundeng
Istimewa
Nampak para guru di Kabupaten Bolsel sedang mengawasi siswanya yang belajar dari rumah belum lama ini. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANG UKI - Belum meredanya wabah Virus Corona di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), membuat Pemkab Bolmong Selatan (Bolsel) bertindak cepat.

Bupati Bolsel Haji Iskandar Kamaru pun mengeluarkan surat edaran (SE) terbaru, tentang kebijakan belajar dari rumah (BDR) untuk semua siswa di Bolsel.

Belajar dari rumah yang sebelumnya usai ditanggal 2 Juni 2020, kembali diperpanjang oleh Bupati Bolsel hingga 30 Juni 2020.

Hal tersebut dituangkan dalam surat edaran nomor 541/650/VI/2020/SEKR.

"Jadi kami masih memperpanjang proses belajar dari rumah bagi siswa karena mengingat masih tingginya angka pasien positif di Sulut," ujarnya ketika dihubungi Tribun Manado, Kamis (4/6/2020).

Kamaru mengaku langkah ini diambil guna menecegah para siswa di Bolsel terpapar Virus Corona.

"Meskipun di Bolsel baru 1 yang positif, tapi langkah pencegahan tetap kami lakukan," aku dirinya.

Kamaru pun meminta agar Dinas Pendidikan (Disdik) Bolsel bisa mengawasi para siswa yang belajar di rumah.

"Awasi, supaya mereka jangan hanya bermain. Tapi harus belajar juga," aku dia.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Bolsel, Rante Hattani mengatakan jika pihaknya akan memberdayakan para guru yang ada di Bolsel.

"Kami selalu siap jika memang untuk mengawasi para siswa yang ada di Bolsel, dan sementara kami masih memberdayakan para guru yang ada di Bolsel," ucapnya.

Sebelumnya diketahui jika Provinsi Sulut menjadi daerah dengan penyebaran Covid-19 tertinggi se-Indonesia. 

Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw mengungkapkan, kondisi ini belum memungkinkan untuk melakukan aktivitas normal seperti pembukaan rumah ibadah atau sekolah.

"Diusulkan rumah ibadah, sekolah, restoran jangan dulu buka. Panti pijat tutup dulu," ujar Wagub. 

Sulut mengalami peningkatan kasus Covid hingga 300 lebih.

Wagub mengatakan, saat ini semua harus fokus untuk mencegah penyebaran lebih banyak lagi.

"Selalu sampaikan berulang kali, physical distancing, sosial distancing, stop dulu kumpul-kumpul. Kita jaga diri dengan protokol Covid, " sebutnya. 

Wagub membeberkan jika Indeks penyebaran Covid itu atau RO untuk Sulut mencapai 2,5 persen.

"Idealnya itu angkanya di bawah 1, baru bisa relaksasi," ujarnya. 

Penyebaran disumbang beberapa Kluster, misalnya Kluster Pinasungkulan, Kluster Gowa, dan Kluster Faskes. 

Dari jumlah kasus hingga ratusan itu, 70 persennya terjadi di Kota Manado, dan 303 kasus karena transmisi lokal.

Kondisi ini kata Wagub membuat harus ada peningkatan penanganan, terutama di Kota Manado

"Pak Gubernur sudah sampaikan kita akan tingkatkan penanganan tidak boleh parsial tapi bolistik. Dengan demikian full perhatian khusus Manado.  Satgas Covid bantu khusus," katanya. 

Sudah ada kessepakatamn tindak tegas bagi pelanggar social distancing, physical distancing, dan tidak pakai masker.

Wagub mengatakan, Polri, TNI dan Pol PP baik Manado dan Pemprov akan gabung bersama melakukan tindak tegas. 

"Semua keramaian, melanggar sosial distancing ditindaklanjuti tangkap dan sidang di tempat, implikasi hukum kalau perlu penjara, " katanya. 

 Adapun, berkembang dalam rapat soal penggunaan masker misalnya, dari 10 yang keluar, hanya 3 di antaranya yang pakai masker

"Jadi tidak main-main loh Manado ini. Fokus di Manado, kita bantu, betul-betul kerja," katanya. 

Itu dari sisi penindakan,  ada lagi langkah penetrasi surveilance.

"Sepakat kita bom rapid test di daerah-daerah tertentu. Kemudian pala-pala turun cari tahu, tracking data,  bukan turun lalu data bansos," ucapnya.

"Jadi tidak main-main loh Manado ini. Fokus di Manado, kita bantu, betul-betul kerja," katanya. 

Itu dari sisi penindakan,  ada lagi langkah penetrasi surveilance.

"Sepakat kita bom rapid test di daerah-daerah tertentu. Kemudian pala-pala turun cari tahu, tracking data,  bukan turun lalu data bansos," ucapnya.

Kota Manado ditambah lagi rumah singgah, bahkan jika perlu Rumah Sakit Khusus Covid. 

Wagub mengatakan, jika kondisi penambahan kasus berlangsung terus, maka berpotensi mencapai 3.000 sampai 4.000 kasus Covid di Sulut.

"Saya pernah sampaikan hal ini," beber Mantan Ketua DPRD Sulut ini. 

Wagub mengatakan, kasus Covid bertambah setelah jalan 3 bulan penanganan karena ada sikap pandang enteng. 

"Coba jalan ke Mega Mas, penuh orang. Ini tanda awas," ujarnya.  (Nie)

BERITA TERPOPULER :

 Andre Taulany Kaget Saat Tahu Sule Punya Masalah, Ayah Rizky: Makin Gede, Anak-anak Sampai Kecewa

 Reino Barack Bongkar Aib Luna Maya, Kini Eks Ariel Noah Tertawa Saat Ungkap Jodohnya Ternyata Wanita

 Anak Pejabat Bersaing di Daerah, Keponakan Prabowo Jadi Penantang Putri Wapres di Pilkada Tangsel

TONTON JUGA :

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved