Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembukaan Sekolah Paling Cepat Akhir Desember

Sektor pendidikan alias sekolah kemungkinan akan menjadi sektor terakhir yang akan dibuka setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Warta Kota/henry lopulalan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Rapat kerja tersebut membahas sistem zonasi dan Ujian Nasional (UN) tahun 2020, serta persiapan pelaksanaan anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020. 

Sementara itu, sebanyak 18.111 responden guru (54%) menyatakan setuju sekolah dibuka pada Juli 2020. Sisanya, menolak sekolah dibuka 46%. "Guru yang setuju dan tidak setuju berbeda tipis, hanya sekitar 8%, tetapi tetap lebih banyak yang setuju. Kemungkinan para guru juga sudah rindu murid-muridnya," tutup Retno.

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Aris Junaedi  mengatakan, perkembangan teknologi saat ini mendorong eksistensi pendidikan jarak jauh. Sehingga, siswa lebih fleksibel belajar mandiri di tengah pandemi Covid-19.

Terlebih, memasuki new normal ini perlunya menjaga jarak untuk memutus rantai penyebaran virus corona. "Physical distancing menjadi sebuah keharusan dalam berbagai aktivitas, termasuk bidang pendidikan," kata Aris.

Kasus Covid-19 di Sulut Masih Berlangsung, Kumendong: Tetap Disiplin Laksanakan PHBS

Aris menambahkan, diperlukan fasilitas pendukung agar proses pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan dengan baik. Kemendikbud memiliki berbagai program kegiatan terkait pendidikan jarak jauh ini.

Di antaranya, menyediakan platform pembelajaran daring untuk dimanfaatkan oleh perguruan tinggi dan mengakses langsung sumber pembelajaran dari perguruan tinggi lain di www.spada.kemdikbud.go.id.  "Sementara, bagi perguruan tinggi dengan keterbatasan online resources, DIkti menyediakan kuliahdaring.kemdikbud.go.id," ucapnya.

Kemudian, lanjut Aris, dilakukan juga kerja sama dengan provider telekomunikasi untuk menyediakan akses internet gratis/berbiaya murah bagi dosen dan mahasiswa.  "Ada juga pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dalam menciptakan materi atau konten pembelajaran daring bagi dosen," jelasnya. (Tribun Network/yud/mam/wly)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved