Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hong Kong

Inggris Siap Tampung 3 Juta Warga Hong Kong Jika China Terapkan UU Keamanan

Bulan lalu, China mengumumkan rencananya untuk langsung menerapkan Undang-undang keamanan nasional baru di Hong Kong.

Editor: Rizali Posumah
REUTERS/Tyrone Siu
ILUSTRASI. Pengunjuk rasa anti-pemerintah berkelahi dengan polisi saat aksi protes, ketika pembahasan RUU Lagu Kebangsaan China yang kontroversial, di Hong Kong, China, Rabu (27/5/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tiga juta warga Hong Kong diberi izin hak tinggal dan bekerja tak terbatas waktu di Inggris menuju kewarganegaraan penuh. 

Izin ini akan diberi oleh Perdana Menteri Boris Johnson jika China menerapkan Undang-undang kontroversial di kota itu. 

PM Boris Johnson mendeskripsikan pergerakan potensial itu sebagai salah satu kesempatan terbesar dalam sejarah sistem visa di Inggris.

Itu merupakan eskalasi dari sikap keberatan Inggris terhadap rencana Beijing. Sebelumnya, menteri luar negeri Dominic Raab mengatakan bahwa penawaran itu hanya tersedia bagi 350.000 pemegang paspor Nasional Luar Negeri Inggris (BNO) di Hong Kong dan keluarganya.

Kemudian, PM Johnson telah mengatakan akan memperpanjang penawaran serupa sampai 2.5 juta orang di Hong Kong yang tidak memegang paspor BNO namun berhak mendapatkannya.

Bulan lalu, China mengumumkan rencananya untuk langsung menerapkan Undang-undang keamanan nasional baru di Hong Kong.

Detil Undang-undangnya masih dalam bentuk draft tapi saat ini banyak pihak yang mengkhawatirkan bahwa Undang-undang itu akan digunakan untuk mengurangi kebebasan pers, kebebasan berbicara dan protes di Hong Kong.

Undang-undang itu juga memungkinkan layanan keamanan daratan utama China untuk dapat beroperasi di Hong Kong.

Para pendemo protes telah memenuhi ruas-ruas jalan di Hong Kong dan tak memedulikan aturan social distancing pada pekan-pekan lalu.

Sebagaimana dilansir South China Morning Post dan The Times, PM Johnson mengatakan bahwa Undang-undang di Hong Kong membatasi kebebasan dan mengikis status otonominya secara drastis.

"Inggris tidak punya pilihan selain menjunjung tinggi ikatan sejarah dan persahabatan dengan Hong Kong," ungkap Johnson.

Sementara itu, China sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya memiliki hak untuk membalas Inggris.

Juru bicara menteri luar negeri China, Zhao Lijian pada bulan lalu berkata, "Seluruh pemegang paspor BNO merupakan kebangsaan China dan jika Inggris bersikeras mengubah praktik ini, maka (hal itu) tak hanya merusak prinsip namun juga hukum internasional."

Paspor BNO merupakan dokumen perjalanan yang tidak memberi hak kewarganegaraan tapi memungkinkan pemegang paspor itu untuk bepergian ke Inggris selama enam bulan tanpa hak otomatis untuk tinggal atau bekerja di sana.

Paspor BNO dikeluarkan untuk orang-orang Hong Kong sebelum penyerahan wilayah itu dari Inggris kepada China pada 1997.

Siapa pun yang lahir sebelum 1997 di Hong Kong berhak memiliki paspor itu.

Berdasarkan rencana Johnson, pemegang paspor BNO akan diizinkan untuk tinggal dan bekerja di Inggris selama setahun dan dapat diperpanjang tiap tahunnya, sebagai upaya untuk meraih kewarganegaraan.

Intervensi Inggris mungkin akan memperburuk hubungan antara Inggris dengan China yang memperburuk di sejumlah bidang termasuk di saat pandemi Covid-19 dan peran perusahaan teknologi China Huawei di jaringan 5G Inggris.

Dilansir Sky News, Inggris akan memikirkan kembali kebijakannya tentang masalah China-Hong Kong ketika pandangan di dalam pemerintahan semakin keras.

Opini publik di Inggris juga telah bergeser melalui jajak pendapat YouGov baru-baru ini yang menemukan bahwa, mengingat situasi saat ini di Hong Kong, 42 persen orang dewasa di Inggris mendukung memberikan pemegang paspor BNO dari Hong Kong hak yang lebih besar untuk datang dan tinggal di Inggris, sedangkan 24 persen lainnya menentang.

Meski begitu, Johnson mendesak China untuk memikirkan kembali keputusannya.

Dia juga menambahkan, "Saya masih berharap bahwa China akan mengingat bahwa tanggung jawab-tanggung jawab akan beriringan dengan kekuatan dan kepemimpinan."

Karena China memainkan peran yang lebih besar di panggung internasional, sepadan dengan kemampuan perekonomiannya, maka otoritasnya tidak hanya akan bergantung pada bobot global, tetapi juga pada reputasinya untuk transaksi yang adil dan berlaku dermawan.

"Inggris tidak berusaha untuk mencegah kebangkitan China; sebaliknya kami akan bekerja berdampingan dalam semua masalah di mana kepentingan kami bertemu, dari perdagangan hingga perubahan iklim."

"Kami menginginkan hubungan yang modern dan matang, yang didasari pada rasa saling menghormati dan mengakui posisi China di dunia," tandas PM Johnson.

Juni 2020, TPID Sulut Ingatkan Ancaman Pembalikan Harga Komoditas Bahan Makanan

Anggaran Penanganan Covid-19 naik menjadi Rp 677,2 Triliun, Berikut Rinciannya

Chord Gitar dan Lirik Lagu Pergilah Kasih - DMasiv, Kunci Gitar Mudah Dimainka

sumber: https://www.kompas.com/global/read/2020/06/03/140448570/jika-china-terapkan-uu-keamanan-inggris-siap-tampung-3-juta-warga-hong?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved