Kerusuhan di AS, Barack Obama: Frustasi Atas Kegagalan Praktik Kepolisian & Sistem Peradilan Pidana
"Pada akhirnya, akan tergantung pada generasi baru aktivis untuk membentuk strategi yang paling sesuai dengan zaman"
TRIBUNMANADO.CO.ID - Mantan presiden Amerika Serikat Barrack Obama sedih dengan peristiwa pembunuhan George Floyd yang memicu kerusuhan di hampir semua wilayan di AS.
Dari akun twitter dan blog Barrack Obama, peristiwa ini membuat jutaan orang di seluruh negara bagian Amerika turun ke jalan dan menyuarakan pendapat mereka.
"Saya telah mendengar banyak yang bertanya bagaimana kita dapat mempertahankan momentum untuk membawa perubahan nyata," kata Obama, Minggu (1/6/2020), dikutip dari Wartakotalive.com.
"Pada akhirnya, akan tergantung pada generasi baru aktivis untuk membentuk strategi yang paling sesuai dengan zaman. Tetapi saya ingin menyoroti beberapa pelajaran dasar dari upaya masa lalu yang patut diingat," tuturnya.
Berikut pernyataan sikap Barrack Obama:
Protes mewakili frustrasi yang asli dan sah atas kegagalan selama puluhan tahun untuk mereformasi praktik kepolisian dan sistem peradilan pidana yang lebih luas.
Kita harus mengutuk segelintir orang yang melakukan kekerasan, bukan mayoritas besar yang pantas mendapatkan rasa hormat dan dukungan kita.
Titik protes adalah untuk meningkatkan kesadaran publik, untuk menyoroti ketidakadilan, dan untuk membuat kekuatan yang tidak nyaman.
Tetapi pada akhirnya, kami harus menerjemahkan aspirasi-aspirasi itu ke dalam undang-undang dan praktik kelembagaan tertentu.
Selain itu, penting bagi kita untuk memahami tingkat pemerintahan mana yang memiliki dampak terbesar pada sistem peradilan pidana dan praktik kepolisian kita.
Ketika kita berpikir tentang politik, banyak dari kita hanya fokus pada kepresidenan dan pemerintah federal.
Dan ya, kita harus berjuang untuk memastikan bahwa kita memiliki presiden, Kongres, Departemen Kehakiman A.S., dan pengadilan federal yang benar-benar mengakui peran korosif yang sedang berlangsung yang dimainkan rasisme dalam masyarakat kita dan ingin melakukan sesuatu tentang hal itu.
Tetapi pejabat terpilih yang paling penting dalam mereformasi departemen kepolisian dan sistem peradilan pidana bekerja di tingkat negara bagian dan lokal.

Walikota dan eksekutif daerahlah yang menunjuk sebagian besar kepala polisi dan menegosiasikan perjanjian perundingan bersama dengan serikat polisi.
Pengacara distrik dan pengacara negara yang memutuskan apakah akan menginvestigasi dan akhirnya mendakwa mereka yang terlibat dalam pelanggaran polisi.