Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kematian George Floyd

Marah Atas Kematian George Floyd, Michael Jordan: 'Saya Sangat Sedih, Benar-benar Sedih dan Marah'

"Tolong, aku tidak bisa bernapas," rintih Floyd, dimana kata-kata terakhirnya ini jadi semboyan yang digaungkan demonstran di seluruh AS.

Editor:
THE GUARDIAN
Legenda basket NBA, Michael Jordan, tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan pidato singkat pada acara mengenang Kobe Bryant dan sang putri, Gianna, di Staples Center, Los Angeles, California, Amerika Serikat, Senin (24/2/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Belum lama ini sang bintang NBA, Michael Jordan mengungkapkan kemarahannya soal kematian George Floyd

Perlu diketahui George Floyd adalah sosok pria kulit hitam yang meninggal setelah lehernya diinjak dengan lutut oleh seorang polisi, Derek Chauvin. 

Sebuah video viral menunjukan Floyd ditiarapkan ke aspal sementara oleh Chauvin, Ia menekankan lututnya di atas leher Floyd hingga dia mengeluh tidak lagi bisa bernapas.

"Tolong, aku tidak bisa bernapas," rintih Floyd, dimana kata-kata terakhirnya ini jadi semboyan yang digaungkan demonstran di seluruh AS.

 

Orang-orang berkumpul dalam aksi protes atas kematian George Floyd, di Trafalgar Square pada 31 Mei 2020 di London, Inggris.
Orang-orang berkumpul dalam aksi protes atas kematian George Floyd, di Trafalgar Square pada 31 Mei 2020 di London, Inggris. (Ilyas Tayfun Salci / ANADOLU AGENCY / Anadolu Agency via AFP)

Sampai saat ini demo tidak hanya terjadi di seluruh AS tapi telah meluas hingga ke Inggris dan Berlin.

Dikutip dari Al Jazeera, Jordan mengaku turut berkabung sebagaimana keluarga George Floyd yang kehilangan pria itu karena aksi rasisme. 

"Saya sangat sedih, benar-benar sedih dan benar-benar marah," kata Jordan dalam pernyataannya di Twitter, Minggu (31/5/2020).

"Saya melihat dan merasakan sakit, kemarahan, dan frustrasi semua orang," tambahnya.

"Saya mendukung orang-orang yang menyerukan rasisme dan kekerasan yang mendarah daging terhadap orang-orang kulit berwarna di negara kita. Kita sudah cukup," ujar Jordan.

Komentar Jordan bertepatan dengan makin meluasnya aksi protes di kota-kota seluruh negara bagian AS.

Sampai saat ini postingan Jordan itu telah disukai 64.000 dan di-retweet sebanyak 16.400 kali.

Meski mendukung protes anti rasisme, si juara enam kali NBA ini juga meminta masyarakat agar berempati dan tidak melancarkan kebrutalan yang tidak masuk akal.

"Kita perlu melanjutkan ekspresi damai terhadap ketidakadilan dan menuntut pertanggungjawaban," kata Jordan.

"Suara kita yang bersatu perlu memberi tekanan pada para pemimpin kita untuk mengubah undang-undang kita, atau kita perlu menggunakan suara kita untuk menciptakan perubahan sistemik," tambahnya.

"Kita masing-masing harus menjadi bagian dari solusi, dan kita harus bekerja bersama untuk memastikan keadilan bagi semua," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved