Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Nasional

KASUS PERTAMA di Indonesia, Bayi 6 Hari Positif Terpapar Covid-19, Tidak Ada Riwayat Kontak Erat 

Khusus Indonesia, jumlah kasus hingga Minggu 31 Mei 2020 mencapai 26,473, orang dirawat 17,552, Meninggal 1,613, dan sembuh 7,308 orang.

Editor: Maickel Karundeng
Hadas Parush Via Intisari Online
Ilustrasi Bayi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Covid-19 jadi penyakit yang paling ditakuti masyarakat karena tingkat penyebarannya sangat cepat dan tentu saja dapat menyebabkan kematian.

Khusus Indonesia, jumlah kasus hingga Minggu 31 Mei 2020 mencapai 26,473, orang dirawat 17,552, Meninggal 1,613, dan sembuh 7,308 orang.

Pasien yang rentan terkena Covid-19 rata-rata sudah dewasa dan lanjut usia. Anak-anak juga ada yang terkena, namun ada kasus pertama dengan pasien yang masih berumur beberapa hari.  

Kasus anak positif Covid-19 yang menimpa bayi berusia 6 hari, di Nusa Tenggara Barat, disebut sebagai pasien corona termuda di Indonesia dan merupakan kasus pertama di Indonesia.

"Ini kasus yang jarang, mungkin ini kalau di Indonesia pertama kali," kata Kepala Dinas Kesehatan NTB Nurhandini Eka Dewi kepada Kompas.com saat ditemui di kantornya, Minggu (31/5/2020).

Ia mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah bayi itu tertular corona di luar proses kelahiran atau vertikal dari ibunya.

"Tapi kami bicara bahwa penularan vertikal (dari ibu ke anak itu) ditemukan sedikit sekali kasus di dunia, sehingga belum ada orang yang berani mengatakan terjadi penularan vertikal, tetapi ternyata kita di sini menemukan ada satu bayi lahir yang positif Covid-19," kata Eka.

Menjawab semua pertanyaan banyak pihak itu, Eka mengatakan belum ada yang bisa menyimpulkan termasuk dirinya sebagai tim Satgas Covid19 NTB.

Pihaknya akan melakukan pertemuan dengan Ikatan Dokter Anak Infonesia (IDAI) dan Perkumpulan Obstetri Dan Ginekologi Indonesia (POGI), Senin ini (1/5/2020).

Akan dirapatkan, mana opsi yang menjadi kemungkinan terbesar bayi ini tertular Covid-19 dari mana.

Akan dilihat opsi opsinya dan untuk dibahas bersama para pakar.

"Jadi Senin (hari ini) ada pertemuan pakar untuk membahas covid pada neonatus ini," ungkap Eka.

Ibu bayi masuk PDP Sementara terkait status ibu dari bayi Covid-19, Eka mengatakan masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan (PDP) pnemonia.

"Jadi dia (ibu bayi) dirawat karena PDP," kata Eka.

Lantaran kondisi tak memungkinkan ibu bayi ini melahirkan normal, maka ia dioperasi cesar. Karena bayi ini lahir dari seorang ibu PDP, maka sesuai SOP dia harus dites swab, bukan dites rapid.

Sebab, untuk bayi dan balita tidak disarankan menjalani rapid test karena harus mengambil darah yang banyakdan belum memiliki antibodi.

Setelah dites swab, ternyata bayi itu positif Covid-19.

Sementara ibu dari bayi itu telah menjalani swab sebanyak dua kali.

Pihaknya masih menunggu hasil swab kedua. Demikian pula dengan ayah bayi itu telah menjalani swab pertama dan masih menunggu hasilnya.

Berdasarkan data Satgas Covid-19, tercatat bayi berusia 6 hari dan berjenis kelamin perempuan adalah pasien ke-617, berinisial B, asal Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat.

Disebutkan, bayi tersebut tidak pernah memiliki riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 dan saat ini dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram.

Di Nusa Tenggara Barat, jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 652 kasus dan 87 di antaranya adalah anak-anak.

Jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia tercatat 11 orang dan 3 di antaranya bayi berusia di bawah 1 tahun.

Mereka masing-masing dua bayi berusia 5 bulan dari Kabupaten Lombok Timur dan seorang bayi berusia 9 bulan dari Kota Mataram.

Bawaslu Khawatir Pengawas Ad hock Terpapar Aktivitas Bakal Calon Kepala Daerah

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "https://regional.kompas.com/read/2020/06/01/07100701/bayi-6-hari-positif-covid-19-dan-disebut-kasus-pertama-di-indonesia?page=all#page3
Penulis : Kontributor Kompas TV Mataram, Fitri Rachmawati
Editor : Farid Assifa

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved