Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sehan Terharu Aksinya Lawan Covid Tak Sia-sia: Boltim-Sitaro Masuk Zona Hijau Corona

Hasil takkan mengkhianati proses. Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan Siau Tagulandang Biaro termasuk dari 102 daerah zona hijau

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
ISTIMEWA
Sehan Landjar membawa peti mati saat sosialisasi covid 19 dari atas kendaraan menggunakan pengeras suara. 

"Pemerintah daerah juga menyiapkan sekitar empat rumah singgah yang tersebar dua di Pulau Siau, satu di Pulau Biaro dan satu di Pulau Tagulandang, sehingga tidak ada alasan bagi pelaku perjalanan untuk tidak melakukan isolasi," tegasnya.

Raule mengatakan, rapid test dilakukan pada ODP, PDP, kontak erat risiko tinggi, pelaku perjalanan hingga tenaga medis. "Ini untuk memastikan agar seluruh warga di Sitaro benar-benar aman," ucap dia.

"Saat ini pemerintah daerah sementara melakukan berbagai kajian terkait penerapan new normal, namun keputusan itu sepenuhnya adalah wewenang kepala daerah yang saat ini sementara dikaji, dan kita masih menunggu hal tersebut," tandasnya.

Jubir Satgas Covid-19 Sulut, dr Steaven Dandel, mengapresiasi berbagai tindakan yang diambil oleh Pemerintah Boltim dan Sitaro untuk mencegah masuknya Covid-19. "Sebab itu menjadi tantangan tersendiri, terutama untuk Boltim dan Sitaro dimana mereka menjadi jalur dan perlintasan misalnya di Boltim itu merupakan jalur lintas kendaraan antar daerah. Sementara Sitaro, merupakan jalur lintas kapal ke Sangihe. Sehingga tindakan cepat, ketat dan terarah memang diperlukan untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19 di daerah itu," bebernya.

Ia mengatakan, apakah setelah masuk zona hijau, Sitaro akan segera memulai kegiatan ekonomi mereka atau tidak, itu tergantung kajian dari pemerintah daerah, kemudian berkoordinasi dengan gugus tugas. "Yang pasti masuknya dua daerah ini sebagai zona hijau, memang merupakan kabar sejuk bagi masyarakat dan pemerintah yang ada di Sulut," tandasnya.

Pengamat sosial, Dr Meike Imbar mengapresiasi Boltim dan Sitaro. Sosialisasi yang formal, elegan sampai dengan cara demonstratif dan ekstrem dari pejabat daerah yang turun langsung ke masyarakat memang efektif untuk menyadarkan masyarakat. "Dalam hal ini tidak ada yang baku dalam sosialisasi pencegahan Covid-19. Setiap pemerintah daerah dapat berkreasi dalam usahanya meyakinkan warga masyarakat tentang pentingnya menjaga jarak, menjaga kesehatan tubuh untuk menghindari penularan virus Corona," jelas Imbar kepada Tribun Manado.

Demikian sosialisasi melalui media massa untuk masyarakat perkotaan perlu terus ditingkatkan. Media massa menurut Mc Luhan merupakan perpanjangan alat indera kita, alat indera pemerintah untuk mensosialisasikan protokol pemerintah.

Media massa termasuk media sosial efektif untuk menjangkau seluruh warga masyarakat, dan jika dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah daerah dapat membuka wawasan warga tentang bahaya penularan virus Covid-19 sekaligus juga memberikan informasi yang resmi, benar mengimbangi berita hoaks di medsos.

"Last but not least, yang juga tidak kalah pentingnya adalah koordinasi, kerja sama antarinstansi pemerintah daerah untuk bahu membahu mendisiplinkan warga masyarakat untuk menjaga jarak, menghindari kerumunan, bermasker dan mencuci tangan," pungkas Imbar. 

Grace Kandou
Grace Kandou (Istimewa)

Prof Grace Kandou
Dosen Epidemiologi dari Unsrat

Bentuk Satgas hingga Lingkungan

Untuk sosialisasi promosi kesehatan sebetulnya sudah dilakukan. Namun agar lebih efektif kiranya dapat bentuk tim Satgas Pencegahan Coronavirus disease 2019 (Covid-19) hingga di tingkat lingkungan.

Dibentuk satgas sampai tingkat lingkungan ini dengan tujuan supaya bisa lebih mengedukasi masyarakat. Misalnya berupa terus mengingatkan masyarakat terkait anjuran-anjuran pemerintah, berupa menggunakan masker saat keluar rumah, tetap menjaga jarak dan rajin cuci tangan.

Selain itu, Satgas Pencegahan Covid-19 lingkungan ini, juga bisa memantau keluar masuknya warga. Sehingga bisa meminimalisir terjadi penularan dari luar. Kalau pun memang ada warga dari lingkungan lain yang datang bisa diketahui kondisi kesehatan serta tujuan masuk ke lingkungan. Serta satgas di lingkungan ini juga bisa memantau para orang dalam pemantauan (ODP) yang sedang melakukan isolasi mandiri.

Untuk itu, Satgas Covid-19 ini juga harus mengoptimalkan peran masyarkat, mulai dari kepala lingkungan, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Setidaknya pala, tokoh agama dan tokoh masyarakat, bisa terus melakukan sosialisasi minimal mengingatkan ke masyarakat. Karena paling penting itu soal pencegahan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved