Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Politik

Malaysia Memanas, Pendukung Mahathir dan PM Muhyiddin Bersitegang, Dipecat hingga Terjadi Perpecahan

Anggota parlemen lainnya yang dipecat dari Bersatu adalah Mukhriz Mahathir, Syed Saddiq, Amiruddin Hamzah, dan Maszlee Malik.

Editor: Frandi Piring
Foto: malaysia-today.net
Mahathir Mohamad dan PM Malaysia Muhyiddin Yassin 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad besama empat anggota parlemen lainnya dikabarkan dipecat dari Partai Pribumi Bersatu (PPB) pada Kamis (28/5).

Melansir Channelnewsasia.com, Sekretaris Eksekutif Bersatu Muhammad Suhaimi Yahya mengatakan, Mahathir dipecat karena melanggar Pasal 10.2.2 dan 10.2.3 konstitusi partai seperti dalam surat yang ditujukan kepada Mahathir.

Menurut Suhaimi, Mahathir duduk bersama blok oposisi selama sidang parlemen pada 18 Mei, dan bukan dengan koalisi Perikatan Nasional yang dipimpin Ketua Bersatu dan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin.

Anggota parlemen lainnya yang dipecat dari Bersatu adalah Mukhriz Mahathir, Syed Saddiq, Amiruddin Hamzah, dan Maszlee Malik.

Pendukung Mahathir berselisih dengan mereka yang mendukung Muhyiddin.

Mahathir Mohamad sebut Muhyiddin Yassin pengkhianat.
Mahathir Mohamad sebut Muhyiddin Yassin pengkhianat. (Foto: EPA-EFE/Ahmad Yusni)

Perpecahan dalam partai terjadi setelah keputusan Muhyiddin untuk bekerjasama dengan Barisan Nasional (BN) dan Parti Islam Se-Malaysia (PAS) untuk membentuk pemerintahan yang berkuasa awal tahun ini.

Setelah pembentukan koalisi baru, Muhyiddin ditunjuk dan dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia kedelapan.

Mahathir sebelumnya mengusulkan mosi tidak percaya terhadap Muhyiddin di parlemen, yang telah diterima Ketua Parlemen Malaysia Mohamad Ariff Md Yusoff.

Mahathir Mundur sebagai Ketua Bersatu

Awal bulan ini, Mahathir mengatakan, ia mengundurkan diri sebagai Ketua Bersatu pada Februari lalu karena ia menentang keputusan partai untuk meninggalkan koalisi Pakatan Harapan (PH) dan bergabung dengan BN juga PAS untuk membentuk pemerintahan baru.

"Saya pikir, keputusan Bersatu untuk meninggalkan PH tidak memiliki dasar yang baik. Saya mendapat dukungan yang baik dari PH. Mereka memutuskan untuk memberi saya otonomi penuh untuk memutuskan kapan saya harus mengundurkan diri (untuk memberi jalan untuk Anwar Ibrahim)," kata Mahathir.

Mahathir Mohamad
Mahathir Mohamad (Istimewa)

"Ketika keputusan itu dibuat, dan saya mendapat dukungan penuh dari PH, saya memberi tahu Muhyiddin bahwa karena saya memiliki dukungan penuh, mengapa kita harus meninggalkan PH? Jika ada alasan lain, kita harus menunggu," ujarnya seperti dikutip Channelnewsasia.com.

"Tetapi, dia (Muhyiddin) percaya bahwa kita perlu meninggalkan PH pada hari yang sama. (Dia mengatakan) jika kita tidak pergi, orang-orang Melayu akan dihancurkan. Mereka akan dihancurkan oleh DAP (Partai Aksi Demokratik)," sebut Mahathir.

Mahathir mengatakan, Bersatu seharusnya menunggu dan meluangkan waktu untuk berpikir dengan hati-hati. Sebab, telah bekerja dengan pihak lain di PH, termasuk DAP, untuk menjatuhkan BN dan memenangkan Pemilihan Umum bersejarah Malaysia pada 2018.

Sumber: KONTAN.ID

Tautan: https://internasional.kontan.co.id/news/politik-malaysia-bergejelok-mahathir-dipecat-dari-partai-bersatu?page=all

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved