Hari Lahir Pancasila
Peringatan Hari Lahir Pancasila, Kesbangopol Targetkan Rekrut 25.000 Kader Bela Negara
Penanaman nilai-nilai bela negara dan pemberian pendidikan Kader Bela Negara kepada seluruh ASN Dan THL Pemerintahan Provinsi Sulut.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO. CO. ID, MANADO - Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw mengamanatkan Badan Kesbangpol Sulut dan jajarannya untuk mencetak 25.000 kader bela negara di Provinsi Sulawesi Utara pada 2020.
Kaban Kesbangpol Sulut, Steven Liow mengatakan bahwa dalam rangka meningkatkan pembangunan SDM dengan perekrutan kader Bela Negara melalui Live Event dalam rangka Peringatan Hari Lahir Pancasila Ke 75 Tanggal 1 Juni 2020.
Penanaman nilai-nilai bela negara dan pemberian pendidikan Kader Bela Negara kepada seluruh ASN Dan THL Pemerintahan Provinsi Sulut.
Hal ini dilakukan untuk membentuk generasi Smart ASN dan THL demi terwujudnya birokrasi yang mampu menjaga loyalitas dan profesionalitas kerja yang didasari pemahaman nilai nilai Pancasila.
Kader Bela Negara yang akan direkrut nantinya harus memiliki delapan karakteristik, yaitu integritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, memiliki kemampuan IT, dan bahasa asing, hospitality, networking, serta enterpreneurship.
Selain itu Kader Bela Negara harus mempunyai sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara
Menurut dia Gerakan Bela Negara menjadi kebutuhan mendesak saat ini sering maraknya ancaman terhadap kelestarian Pancasila sebagai ideologi negara.
Nilai-nilai Kader bela negara yang berbasis Pancasila, merupakan sumber kekuatan bangsa yang harus terus dilestarikan sebagai cerminan identitas karakter bangsa Indonesia.
"Bela negara ini bukan pilihan, tapi kewajiban kita semua bersama seluruh komponen bangsa. Bela negara ini adalah sebuah konsep solusi terhadap semua persoalan bangsa," ujarnya.
Pancasila merupakan ideologi bangsa yang terbukti ampuh mempersatukan beragam perbedaan mulai dari suku, ras, budaya, dan agama di Indonesia.
"Oleh sebab itu, cara untuk menghancurkan Indonesia adalah dengan menjauhkan bangsa dari Pancasila.Tanpa Pancasila, Indonesia berpotensi terpecah belah," katanya.
Pancasila itu sebagai alat pemersatu bangsa, alat perekat bangsa.
" Harus kita bela dengan kita semua menjadi kader bela negara," kata dia.
Penanaman nilai-nilai bela negara dipercaya ampuh untuk menangkal ancaman degradasi terhadap Pancasila.
Upaya ini dapat mewujudkan SDM Indonesia unggul Sulut Hebat yang memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban, taat pada aturan hukum, disiplin, serta bekerja profesional sesuai bidang pengabdiannya.