Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Pemerintah AS Setujui UU HAM dan Jatuhkan Sanksi Bagi China Atas Penindasan Muslim Uighur

Kabarnya dari DPR Amerika Serikat, menyetujui undang-undang yang menjatuhkan sanksi bagi pejabat China yang bertanggungjawab atas penindasan Muslim.

Editor: Glendi Manengal
Istimewa
ILUSTRASI 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabarnya dari  DPR Amerika Serikat (AS), Rabu (27/5), menyetujui undang-undang yang menjatuhkan sanksi bagi pejabat China yang bertanggungjawab atas penindasan Muslim Uighur. 

Terkait hal tersebut, Kini  keputusan ada di tangan Presiden Donald Trump, apakah akan memveto atau menandatangani undang-undang tersebut.

Dilaporkan dari Reuters, sebanyak 413 anggota setuju dan 1 menolak.

Sadis! Seorang Anak dan Istri Dibunuh Suaminya Sendiri Saat Sedang Tidur

Selain Memberikan Sanksi, Pemerintah AS juga Menyatakan Hong Kong Bukan Lagi Bagian Dari China

Menhan China Mengaku Konflik Antara AS dan China Sudah Berisiko Tinggi

ILUSTRASI. Umat muslim yang tergabung dalam Aceh Solidaritas Untuk Muslim Uighur (ASUMU) membentang poster dan spanduk saat menggelar aksi damai di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (21/12/2018).
ILUSTRASI. Umat muslim yang tergabung dalam Aceh Solidaritas Untuk Muslim Uighur (ASUMU) membentang poster dan spanduk saat menggelar aksi damai di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (21/12/2018). ()

Dukungan yang hampir bulat di Kongres, tapi bulat di Senat, memberi tekanan pada Trump untuk menjatuhkan sanksi hak asasi manusia terhadap China.

Meskipun anggota Republik, partai pendukung Trump, di Kongres berharap Presiden menandatangani beleid tersebut, Gedung Putih belum mengindikasikan, apakah dia akan melakukannya.

Undang-undang itu menjatuhkan sanksi terhadap mereka yang bertanggungjawab atas penindasan warga Uighur dan kelompok Muslim lainnya di Provinsi Xinjiang, China.

PBB memperkirakan, lebih dari satu juta Muslim di daerah itu ditahan di kamp-kamp.

Beleid tersebut menargetkan Sekretaris Partai Komunis Xinjiang Chen Quanguo, anggota Politbiro, yang bertanggungjawab atas "pelanggaran berat hak asasi manusia" terhadap Muslim di wilayah itu.

"Kongres mengirim pesan yang jelas, bahwa Pemerintah China tidak bisa bertindak dengan impunitas," kata Senator Republik Marco Rubio yang memimpin desakan untuk undang-undang tersebut seperti dikutip Reuters.

Hubungan antara Trump dan Pemerintah China menjadi semakin tegang dalam beberapa pekan terakhir.

Sebab, Trump menyalahkan Beijing karena memperburuk pandemi virus corona baru.

Undang-undang itu juga menyerukan kepada perusahaan-perusahaan atau perorangan AS yang beroperasi di Xinjiang untuk mengambil langkah-langkah guna memastikan produk mereka termasuk suku cadang tidak menerapkan kerja paksa.

Bantahan China atas Tuduhan AS, Akui Hancurkan Sampel Virus Corona di Awal Wabah
Bantahan China atas Tuduhan AS, Akui Hancurkan Sampel Virus Corona di Awal Wabah (Instagram/)

Baca Juga: Memanas, Trump siapkan respons sangat kuat untuk China terkait Hong Kong

"Hari ini, dengan undang-undang yang sangat bipartisan ini, Kongres Amerika Serikat mengambil langkah tegas untuk melawan pelanggaran hak asasi manusia Beijing yang mengerikan terhadap kaum Uighur," kata Ketua DPR Nancy Pelosi seperti dilansir Reuters.

China menyangkal perlakuan buruk terhadap Muslim di Xinjiang dan mengatakan, kamp tersebut menyediakan pelatihan kejuruan.

Trump Beri Pilihan ke Iran, Negosiasi dengan AS atau Keruntuhan Ekonomi Akibat Sanksi!

Selain Memberikan Sanksi, Pemerintah AS juga Menyatakan Hong Kong Bukan Lagi Bagian Dari China

Siap Tempur, Xi Jinping Perkuat Pertahanan dan Perintah Militer China untuk Buat Skenario Terburuk

Artike ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul " China bakal murka, DPR AS ketok palu UU HAM Muslim Uighur "

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved