Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

AS Jual Torpedo ke Taiwan Sebagai Sarana untuk Mempertahankan Pulau, China Murka

Amerika Serikat (AS) telah memberi tahu Kongres tentang kemungkinan penjualan torpedo ke Taiwan dengan nilai US$ 180 juta (Rp 2,66 triliun).

Editor: Glendi Manengal
Instagram/
Makin memanas China dan AS 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kian memanas, Kabarnya Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah memberi tahu Kongres tentang kemungkinan penjualan torpedo ke Taiwan dengan nilai US$ 180 juta (Rp 2,66 triliun).

Hal tersebut menjadi sebuah langkah yang kemungkinan akan semakin memanaskan hubungan yang sudah tegang antara Washington dan Beijing, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayah China.

Diketahui AS, seperti sebagian besar negara lain, tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, tetapi terikat oleh hukum untuk memberi pulau demokrasi itu sarana untuk mempertahankan diri.

Ini Tips Aman dari WHO saat Berbelanja di Pasar dan Supermarket di Tengah Pandemi Covid-19

Perusahaan China Diberi Sanksi AS dan Melarang Lakukan Bisnis dengan Perusahaan Tiongkok

Tantang Provokasi China, Kapal Induk AS Theodore Roosevelt Siap Berlayar Pekan Depan

China dan AS
China dan AS (kompas.com)

China pun secara rutin mengecam penjualan senjata AS ke Taiwan.

Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan AS (DSCA) mengatakan, Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui kemungkinan penjualan sebanyak 18 topedo MK-48 Mod6 Advanced Technology Heavy Weight dan peralatan terkait senilai US$ 180 juta.

"Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan memberikan sertifikasi yang diperlukan untuk memberi tahu Kongres tentang kemungkinan penjualan tesebut," kata DSCA, Rabu (20/5), seperti dikutip Reuters.

Menurut DSCA, penjualan torpedo itu untuk melayani kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS, dengan mendukung "upaya berkelanjutan Taiwan untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel".

Pengumuman penjualan torpedo itu keluar pada hari yang sama pelaantikan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen untuk masa jabatan keduanya, dengan mengatakan, dia sangat menolak klaim kedaulatan China.

China menjawab pernyataan Tsai itu dengan menyatakan, "penyatuan kembali" tidak bisa dihindari dan tidak akan pernah mentolerir kemerdekaan Taiwan.

China telah meningkatkan latihan militernya di dekat Taiwan sejak Tsai memenangkan pemilihan presiden pada Januari lalu.

Tiongkok menerbangkan jet tempur ke ruang udara pulau itu dan kapal perang mereka berlayar di sekitar Taiwan.

China memandang Tsai sebagai separatis yang bertekad meraih kemerdekaan formal untuk Taiwan.

Tsai mengatakan, Taiwan adalah negara merdeka yang dia sebut sebagai Republik China, dan tidak ingin menjadi bagian dari Republik Rakyat Tiongkok.

Presiden Taiwan Tsai Ing Wen
Presiden Taiwan Tsai Ing Wen (Istimewa Via TribunnewsWiki.com)

Sebelumnya China Sudah Pernah Memperingatkan Negara Prancis untuk Tidak Menjual Senjata ke Taiwan

Kabarnya dari pihak China memperingatkan Prancis untuk tidak menjual senjata ke Taiwan.

Sejalan dengan rencana Taiwan untuk membeli senjata sebagai bagian dari peningkatan armada kapal perang buatan Perancis yang dibeli 30 tahun lalu.

Dari laporan Reuters, China mengatakan bahwa Taiwan adalah bagian dari China, dan bahwa prinsip ini harus diterima oleh negara mana pun yang memiliki hubungan diplomatik.

Penjualan senjata ke Taiwan sendiri selalu menjadi isu yang sangat sensitif dan secara teratur memicu reaksi keras dari Beijing.

Taiwan sebagian besar dilengkapi dengan senjata buatan AS, tetapi pada 1991 Perancis menjual enam kapal frigat ke Taiwan yang memicu kemarahan China.

Prancis juga menjual 60 pesawat jet tempur Mirage ke Taiwan pada tahun 1992.

Taiwan pada bulan lalu mengatakan sedang berusaha untuk membeli peralatan dari Perancis untuk meningkatkan sistem gangguan rudal kapal.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan negaranya dengan tegas menentang penjualan senjata ke Taiwan.

"Kami telah menyatakan keprihatinan serius kami kepada Prancis," katanya.

"Kami sekali lagi mendesak pihak Prancis untuk mematuhi prinsip Satu China dan menarik rencana penjualan senjata ke Taiwan untuk menghindari kerugian pada hubungan China-Prancis," tegasnya.

Kementerian Pertahanan Taiwan sendiri menyebut bahwa angkatan laut negaranya mengikuti peraturan pengadaan terkait untuk pembelian senjata untuk memenuhi kebutuhan tempur.

Taiwan mengatakan perlu meningkatkan angkatan bersenjatanya untuk menghadapi ancaman yang tumbuh dari China, yang dalam beberapa bulan terakhir meningkatkan latihan militernya di dekat teritorialnya.

 Produk dari China Tak Mau Dibeli Konsumen AS Sebaliknya Tiongkok Ogah Beli Produk Made in USA

Makin Panas Konflik dengan Amerika Serikat, China Minta Tingkatkan Anggaran untuk Militer

Taiwan Ingin Dialog dengan China, Tapi Presiden Tsai Ing-wen Tak Terima Syarat 1 Negara, 2 Sistem

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul " China bakal murka, AS jual torpedo ke Taiwan senilai Rp 2,6 triliun " dan " China peringatkan Prancis untuk tak menjual senjata ke Taiwan "

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved