Tips Hadapi Virus Corona
Mengenal Terapi Plasma Konvalesen, Terapi yang Dianggap Bisa Jadi Alternatif Pengobatan Covid-19
Cara memberikannya seperti proses transfusi darah pada umumnya, tapi, muncul berbagai pertanyaan.
Antibodi G dengan kadar tinggi inilah yang menjadi penting dalam penerapan terapi plasma untuk menjadi vaksin pasif tadi.
Nah, proses transfusinya dengan mengambil antibodi atau kekebalan tubuh dari pasien yang terinfeksi dan sudah sembuh lewat plasma darah yang memiliki kadar IgG yang tinggi tadi, untuk dipakai pada tubuh pasien yang masih terjangkit virus, sehingga penerima donor mendapatkan booster kekuatan.
“Kalau terapi plasma itu kayak kekebalan instan. Kita jadi ngambil antibodi dari teman kita, pasien Covid-19 yang udah sembuh. Ya, kalau main game itu ibaratnya ngambil kekuatan lawan langsung dapet, terus nambah kotak nyawa di game. Kalau pakai plasma, nyawanya itu langsung, dapet 100 persen,” ujar dr. Monica.
Lalu, jika sangat cepat memberikan pertolongan, bagaimana efektivitasnya?
Dokter Monica menuturkan jika kriteria pendonor dan penerima donor sesuai dan kadar antibodinya mencukupi, maka kadar perbaikan itu dalam waktu tiga hari, hasil dari terapi pengobatannya sudah bisa terlihat walaupun tidak menyeluruh.
Nantinya, dalam waktu tujuh hari akan mulai terlihat perbaikan dari parameter pernapasan. Sekali lagi, dengan catatan sesuai kriteria dan cara yang baik dan benar.
Nah, masuk ke rentang waktu dua pekan, biasanya jumlah virus menurun dan hasil infeksi menjadi negatif.
Namun, terapi ini tidak dianjurkan pada sembarang pasien Covid-19.
Hanya mereka, pasien yang mengalami Covid-19 dengan gejala berat dan kritis yang diperkenankan untuk melakukan terapi ini.
Itu pun, tergantung lagi pada persetujuan pasien.(*)
Artikel ini telah tayang di NOVA dengan judul Terapi Plasma Konvalesen, Pasien Covid-19 Bisa Sembuh dalam 3 Hari!.