Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Makin Panas Konflik dengan Amerika Serikat, China Minta Tingkatkan Anggaran untuk Militer

China tengah berupaya keras agar anggaran militer mereka ditingkatkan saat diumumkan di Kongres Rakyat Nasional yang dimulai pada hari Jumat mendatang

Editor: Glendi Manengal
Istimewa
AS dan China 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar dari para pemimpin militer China tengah berupaya keras agar anggaran militer mereka ditingkatkan saat diumumkan di Kongres Rakyat Nasional yang dimulai pada hari Jumat mendatang.

Dilaporkan seorang sumber South China Morning Post menyebut, alasan kenaikan anggaran adalah China membutuhkan lebih banyak sumber daya untuk mengatasi tantangan yang tidak stabil di dalam dan luar negeri.

Namun, daftar alasan teratas adalah konfrontasi yang berkembang dengan AS.

WHO Sebut Vaksin Tersedia 2021, LIPI Beri Rekomendasi untuk Beradaptasi Dengan Virus Corona

Sembuh Dari Virus Corona, 6 Hari Kemudian Mahasiswi Ini Meninggal Karena Penyakit Ginjal

Psikolog: Budayakan Berpikir Sebelum Bertindak, Belajar dari Kasus Indira yang Meremehkan Covid-19

China dan AS
China dan AS (kompas.com)

Mengutip South China Morning Post, hubungan China-AS telah mencapai titik terendah di tengah perang dagang, pertengkaran atas kebebasan sipil dan Taiwan, serta konflik atas klaim teritorial Beijing di Laut China Selatan.

Ada pula perselisihan soal asal-usul pandemi Covid-19 antara Beijing dan Washington.

Dari sudut pandang Beijing, ancaman militer muncul di ambang pintu di mana pesawat pembom AS melakukan sekitar 40 penerbangan di atas wilayah yang diperebutkan di Laut China Selatan dan China Timur sepanjang tahun ini. Jumlah tersebut naik tiga kali lipat lebih dari jumlah penerbangan pada periode yang sama tahun 2019.

Kapal perang Angkatan Laut AS juga telah berlayar di daerah itu pada periode yang sama.

"Beijing merasa ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh AS dan negara-negara asing lainnya meningkat, sehingga Tentara Pembebasan Rakyat menginginkan peningkatan anggaran untuk mendukung modernisasi militer dan pelatihan siap tempurnya," kata Song Zhongping, seorang komentator militer yang berbasis di Hong Kong kepada South China Morning Post.

Meskipun ukuran sebenarnya dari anggaran pertahanan Tiongkok adalah masalah perselisihan, sumber dari pihak militer China mengatakan bahwa PLA akan ingin menyamai atau melampaui tingkat pertumbuhan 7,5% tahun lalu karena ketegangan meningkat di beberapa bidang, termasuk gesekan dengan Taiwan.

Meski pertumbuhan pengeluaran militer itu tidak tampak aneh, namun hal tersebut bertolakbelakang dengan kondisi ekonomi domestik China yang sangat terpukul oleh wabah Covid-19 dan ancaman resesi global.

Pada akhir Maret, bank investasi China International Capital Corporation memangkas perkiraan pertumbuhan PDB riilnya untuk China pada 2020 menjadi 2,6% dari 6,1% pada Januari.

Data yang dihimpun South China Morning Post menunjukkan, Tiongkok mengumumkan pengeluaran militer senilai 1,18 triliun yuan (US$ 176 miliar) di NPC pada Maret 2019, yang merupakan nilai terbesar kedua di dunia setelah Amerika.

Tetapi Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm memperkirakan, pengeluaran pertahanan China mencapai US$ 261 miliar, sekitar sepertiga dari anggaran militer AS senilai US$ 732 miliar.

Lu Li-shih, mantan instruktur di akademi angkatan laut di Taiwan, mengatakan perselisihan antara Beijing dan Washington adalah yang terburuk sejak dimulainya kembali hubungan diplomatik pada 1970-an.

Sementara itu, Collin Koh, seorang peneliti di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam di Universitas Teknologi Nanyang Singapura, mengatakan PLA dan militer AS memiliki saluran komunikasi.

"Hubungan militer bilateral ... mungkin tidak selalu efektif, tetapi setidaknya berfungsi sebagai 'katup tekanan' yang ada untuk mencegah dan berpotensi mengurangi risiko yang timbul dari meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Washington," kata Koh.

WHO Sebut Vaksin Tersedia 2021, LIPI Beri Rekomendasi untuk Beradaptasi Dengan Virus Corona

Sembuh Dari Virus Corona, 6 Hari Kemudian Mahasiswi Ini Meninggal Karena Penyakit Ginjal

Psikolog: Budayakan Berpikir Sebelum Bertindak, Belajar dari Kasus Indira yang Meremehkan Covid-19

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul " Konflik dengan AS kian tajam, militer China minta tambahan anggaran "

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved