Lebaran 2020
Efek Buruk Makan Opor dan Rendang yang Dipanaskan Berulang Kali, Bisa Sebabkan Penyakit Jantung
Ketika hendak disajikan, kedua makanan ini pun biasanya lebih dulu dipanaskan di atas api dengan maksud membuatnya kembali nikmat.
TRIBUNMANADO.CO.ID, KESEHATAN - Opor dan rendang merupakan beberapa jenis makanan yang sering disajikan saat lebaran.
Kedua makanan ini sangat ikonik dan menjadi makanan wajib ketika Idul Fitri.
Biasanya kedua masakan ini dibuat dalam jumlah besar agar bisa disantap bersama keluarga besar.
Tapi sayang, hidangan opor dan rendang tersebut terkadang tidak langsung habis, kemudian dijadikan lauk dalam beberapa hari ke depan.
Ketika hendak disajikan, kedua makanan ini pun biasanya lebih dulu dipanaskan di atas api dengan maksud membuatnya kembali nikmat.
Proses pemanasan bahkan bisa dilakukan beberapa kali atau secara berulang-ulang menyesuaikan dengan kondisi maupun ketersediaan opor dan rendang itu.
Proses pemanasan kerap kali baru akan dihentikan apabila kedua makanan itu basi atau mau habis. Padahal hal tersebut tidak baik untuk kesehatan.
Bahaya memanaskan makanan santan
Ahli Gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz., menjelaskan alasannya.
Menurut dia, opor dan rendang termasuk makanan yang dibuat dari campuran santan.
Hal inilah yang membuat opor dan rendang tak dianjurkan untuk dipanaskan berkali-kali.
Dia menerangkan, santan sebenarnya masuk dalam kategori lemak baik. Santan kelapa mngandung asam lemak dan triliserida yang mudah dibakar oleh tubuh.
Namun, jika dipanaskan atau dihangatan, berulang kali, lemak pada santan tersebut sayangnya bisa berubah menjadi lemak jenuh.
Lemak jenis ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) di dalam tubuh, sehingga meningkatkan pula risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah hingga penyakit jantung.
“Jika masakan yang mengandung santan ini dipanaskan berkali-kali, akan menimbulkan lapisan minyak. Inilah yang menyebabkan masakan tersebut menjadi berbahaya,” jelas Rista saat diwawancara Kompas.com, Selasa (19/5/2020).