Update Virus Corona Sulut
4 Warga Berstatus ODP Kabur dari Rumah Isolasi, Wagub: Sudah Ditangani Pihak Keamanan
4 warga berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) kabur dari rumah isolasi Pemprov Sulut.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - 4 warga berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) kabur dari rumah isolasi Pemprov Sulut.
4 orang tersebut sesuai hasil rapid test diketahui reaktif, masih menanti hasil swab test Virus Corona.
Mereka yang kabur di isolasi di Kantor Bapelkes dan BPSDM.
Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw mengatakan, para ODP ini demi kebaikan bersama sudah ditelusuri keberadaannya oleh pihak keamanan
• RINCIAN Pasien Positif Covid-19 di Sulut, Bertambah 10, Total 126, Enam di Antaranya Warga Tomohon
"Sudah ditangani pihak keamanan," ujarnya kepada tribunmanado. co.id, Selasa (19/5/2020).
Ia berharap secepatnya para ODP tersebut ditemukan untuk kembali ditangni oleh tim medis sesuai protokol Covid 19.
Jubir Satgas Covid 19, Jemmy Kumendong mengatakan, 4 warga yang berstatus ODP itu diisolasi untuk kebaikan diri mereka, serta keluarganya dan masyarakat luas.
• Dinkes Boltim Sediakan 800 APD untuk Didistribusikan ke Seluruh Puskesmas se-Boltim
Manakala ada kendala dihadapi di Rumah Isolasi bisa berkonsultasi dengan petugas, dan akan dicarikan solusi beraama
"Di luar hasil test (swab) yang masih dinantikan, jika melarikan diri dari isolaso malah berpotensi membahayakan orang lain termasuk keluarga sendiri," kata dia.
Diharapkan agar lebih bersabar, dan menahan diri melalui protokol Covid-19.
• 4 Manfaat Psikologis Main Game Online di Tengah Pandemi Covid-19, Tak Hanya Menghilangkan Stres
Karena sudah terlanjur keluar dari isolasi tanpa pemberitahuan, maka sesuai ketentuan petugas akan mencari keberadaan 4 warga berstatus ODP.
Ke depan, bukan bermaksud untuk mengekang, akan ada peningkatan keamanan di fasilitas Rumah Isolasi untuk mencegah kejadian berulang.
Kumendong mengatakan, Pemerintah pun sedang dikembangkan aplikasi untuk mendata keberadaan ODP. (ryo)
• Ini Tanggapan Pengamat Psikologi Terkait Pasien Covid-19, Dr Preysi: Prasangka dan Diskriminasi