Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Dinyatakan Positif Virus Corona, Pasien Ini Malah Mengamuk, Peluk Orang Didekatnya Agar Tertular

Kabarnya ada seorang pria berinisial AR (40) dinyatakan positif terjangkit virus corona atau Covid-19.

Editor: Glendi Manengal
Twitter/XHNews
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabarnya ada seorang pria berinisial AR (40) dinyatakan positif terjangkit virus corona atau Covid-19.

Diketahui warga Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, itu diketahui positif corona setelah hasil pemeriksaan swab sudah diketahui pada Jumat (15/5/2020) siang.

Terkait hal tersebut AR malah mengamuk dan tidak terima saat dijemput oleh petugas medis.

Akibat Tidak Menggunakan Masker, 35 Orang Disidang di Banyumas

4 Pedagang Positif Virus Corona, 100 Orang di Pasar Induk Kramat Jati Jalani Rapid Test Covid-19

Rusia 13 Hari Berturut Catat Kasus Virus Corona Diatas 10.000 Per Hari

Pria tersebut sempat berlari mengejar warga yang sedang memegang ponsel dan berada di dekatnya.

Warga tersebut sebenarnya sedang merekam proses penjemputan pasien.

AR memeluk warga tersebut agar tertular dan menjadi orang dalam pemantauan (ODP).

"Ieu naon (apa sih)? Di mana sih? Saya peluk semua, ODP kamu, ODP," kata AR di dekat sambil mengejar dan memeluk warga di dekat para petugas medis yang berpakaian hazmat.

Aksi AR tersebut disaksikan tim gabungan TNI dan Polri.

Kejadian itu sempat diabadikan oleh warga sekitar.

Petugas terus berupaya membujuk pria tersebut bersama keluarganya supaya bisa dibawa ke rumah sakit dan dilakukan isolasi mandiri di ruang karantina.

Terlihat salah satu perempuan yang juga keluarga AR berteriak mempertanyakan mengapa ada banyak orang yang datang saat dilakukan penjemputan.

"Kenapa ini bawa segini banyak," teriak seorang wanita yang mengenakan kaus biru muda di rumah AR.

Wakil Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf membenarkan informasi mengenai warga yang mengamuk saat dijemput tim medis.

Menurut Yusuf, penjemputan terpaksa dilakukan karena pasien tersebut menolak menjalani isolasi.

Yusuf mengatakan, penjemputan paksa dilakukan untuk melindungi warga lainnya di sekitar tempat tinggal pasien.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved