Penyakit Mental
Sering Dikira Kesurupan, Beriku Penyakit Histeria yang Perlu Diketahui
Ahli psikoanalisis Sigmund Freud percaya gejala histeria adalah mekanisme pertahanan terhadap kondisi seksual.
TRIBUNMANADO.CO.ID, KESEHATAN - Orang yang didiagnosis kesurupan kesadarannya menurun, bisa meracau, tidak bisa membuka mata atau bahkan jalan kaki.
Mereka pun bisa marah-marah hingga melakukan hal-hal di luar kendali atau mengaku melihat makhluk-makhluk yang tidak bisa dilihat orang umum.
Kasus seperti ini biasanya dikaitkan dengan hal-hal berbau mistis. Padahal, kasus kesurupan dalam dunia medis bisa disebabkan oleh gangguan histeria.
Histeria membuat penderitanya mengalami sejumlah gejala psikologis seperti kebutaan, kehilangan sensasi, halusinasi, sugestibilitas, dan perilaku yang sangat emosional.
Kondisi histeria telah ditemukan sejak dua ribu tahun lalu. Di era Victoria, histeria umumnya digunakan untuk merujuk pada disfungsi seksual wanita, termasuk libido tinggi dan rendah.
Ahli psikoanalisis Sigmund Freud percaya gejala histeria adalah mekanisme pertahanan terhadap kondisi seksual.
Namun sejak muncul ilmu modern, kondisi histeria ini dikaitkan dengan penyakit disosiatif dan somatoform yang bisa dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita.
Gangguan disosiatif merupakan gangguan psikologis yang melibatkan gangguan (disosiasi) dalam aspek kesadaran, termasuk identitas dan memori.
Sementara itu, somatoform merupakan kelainan psikologis yang menimbulkan gejala fisik.
Gejala
Gejala histeria bisa berupa kelumpuhan parsial, halusinasi, dan gugup. Kondisi ini juga bisa menyebabkan penderitanya mengalami hal-hal berikut:
- sesak napas
- kegelisahan
- pingsan
- insomnia
- lekas marah
- perilaku cabul
- agitasi.
Cara mengatasi
Selain meminta bantuan profesional, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk meringankan gejala histeria. Berikut cara tersebut:
1. Jalan kaki
Berdiam diri di suatu tempat membuat pikiran dan gejala histeria yang kita alami menjadi tak terkendali.
Jalan kaki bisa menimbulkan efek menenangkan karena merangsang aliran darah, meningkatkan pernapasan yang bisa mengalihkan pikiran kita dari pikiran dan emosi yang tak terkendali.
2. Berbicara dengan seseorang