Dampak Virus Corona
Unik, Model Rambut Virus Corona Menjadi Tren di Kenya, di Tengah Pandemi Covid-19
Hal unik di tengah merebaknya virus corona, daerah di Kenya menjadi pemberitaan karena model rambut yang terinspirasi dari wabah sedang tren di sana.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hal unik di tengah merebaknya virus corona, daerah kumuh Kenya menjadi pemberitaan karena model rambut yang terinspirasi dari wabah sedang tren di sana.
Pandemi Covid-19 membuat ekonomi kolaps, pemilik salon harus pintar-pintar mencari peluang agar dapur rumah mereka tetap mengepul.
Kabarnya Di tengah pandemi virus corona yang tengah menjangkiti dunia, sejumlah penata gaya terinspirasi menjadikan penyakit itu sebagai model rambut.
• Baju Dugem, Dirancang Karena Pandemi Virus Corona Agar Aman saat Berpesta
• DPR Sahkan UU Minerba di Tengah Pandemi Virus Corona dan Hujan Kritik
• Pakar Epidemiologi: Hati-hati Menyikapi soal Klaim Kasus Virus Corona yang Disebut Mulai Menurun
Dilansir Oddity Central Senin (11/5/2020), mereka mencoba gaya itu berdasarkan bentuk virus bernama resmi SARS-Cov-2 itu jika dilihat dari miskroskop.
Namun, yang membuat gaya itu menjadi tren di Kibera, daerah kumuh terbesar Kenya, adalah harga yang ditawarkan, yakni kurang dari 1 dollar AS, atau Rp 14.901.
Jelas, harga itu begitu masuk akal bagi para pelanggan yang tidak punya cukup dana untuk bergaya di tengah merebaknya penyakit ini.
" Model rambut ini begitu terjangkau bagi orang seperti saya, yang tak mampu membayar mahal namun anak kami harus tetap bergaya," kata seorang ibu kepada Reuters.
Untuk menciptakan tampilan spiky (bentuk runcing), si penata pertama akan membagi rambut pelanggan mereka menjadi sejumlah bagian.
Kemudian, rambut pelanggan akan dipuntir dan dibungkus dengan benang hitam daripada kepang rambut sintetis, yang membuat harganya jauh lebih murah.
Hasilnya adalah bentuk rambut yang "menantang gravitasi".
Mirip dengan virus yang "membuka" sel tubuh manusia dan mulai bereplikasi.
Potongan rambut lain di Kibera berharga hingga 5 dollar AS (Rp 74.450). Sementara gaya "Covid-19" hanya 0,5 dollar AS, atau Rp 7.500.
Menurut penata gaya Sharon Refa, pihaknya mempunyai maksud lain dari terciptanya gaya rambut tersebut, terlepas agar tetap menerima pemasukan.
Dia menuturkan, banyak orang dewasa di tempatnya yang tidak percaya jika wabah yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, itu nyata.
Namun, berbeda dengan kalangan dewasa, anak-anak cenderung lebih teredukasi dengan mencuci tangan dan mengenakan masker ketika mereka berada di luar.