Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Negara Pertama Penemu Vaksin Covid-19 Akan Punya Pengaruh Global

Negara pertama yang sampai ke garis finis adalah yang pertama akan berhasil memulihkan ekonominya dan juga pengaruh globalnya,” kata Dr Scott Gottlieb

Pixabay
Ilustrasi - Ilmuwan China isolasikan Vaksin untuk virus Corona. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Para ilmuwan di seluruh dunia saling bersaing untuk menjadi yang pertama menghasilkan vaksin Covid-19.

Taksiran optimisnya, kalau semua berjalan dengan bagus, maka dunia akan memiliki vaksin dalam beberapa bulan mendatang.

Atau bisa juga lebih lama dari 18 bulan, atau ilmuwan sama sekali tidak berhasil memproduksi vaksin.

Kalau sukses, ada keuntungan bagi pihak yang menguasainya.

“Negara pertama yang sampai ke garis finish (dalam menemukan vaksin), adalah yang pertama akan berhasil memulihkan ekonominya dan juga pengaruh globalnya,” kata Dr Scott Gottlieb, mantan komisioner FDA, seperti dikutip dari Voice of America, Sabtu (09/05/2020).

Dalam sebuah tulisan di Wall Street Journal, dia mengatakan, karena ketersediaan vaksin ini terbatas, maka negara penghasilnya akan memfokuskan pada vaksinasi penduduknya sendiri terlebih dahulu.

Wabah Corona Memburuk, Rusia Batalkan Perayaan Kemenangan Soviet atas Nazi

“Ini benar-benar sebuah kasus di mana kesehatan bertemu ekonomi dan politik,” kata Bryan Mercurio, seorang profesor ilmu hukum di Universitas Hong Kong dan pakar dalam paten obat-obatan.

Katanya, prosedur dalam sistem paten global berperan penting bagaimana pemerintahan nantinya akan memberi persetujuan pada vaksin.

Sementara ada lebih dari 100 kandidat vaksin yang menjanjikan di seluruh dunia, hanya satu yang akan memenangkannya kata Mercurio kepada VOA.

Katanya sistem paten global akan menjagokan "winner take all approach" atau "sang pemenang akan meraih semuanya", yang berarti usaha-usaha lainnya (untuk menemukan vaksin) tidak akan diberi penghargaan.

Staf Positif Covid-19, Wapres AS Tertahan di Pesawat Lebih dari Satu Jam

Karena yang dipertaruhkan sedemikian besarnya, maka pakar memperingatkan, keretakan hubungan antara AS dan China bisa mempengaruhi proses persetujuan vaksin ini.

Mercurio menjelaskan bahwa langkah selanjutnya akan merupakan “permainan politik tingkat tinggi,” dia meramalkan baik China maupun AS akan berusaha meyakinkan negara-negara lain agar menyetujui vaksin masing-masing terlebih dahulu. (*)

BERIKUT Syarat yang Harus Dipenuhi Penumpang Supaya Bisa Naik Lion Air di Tengah Pandemi Corona

Wayward Pines: Kebebasan vs Kediktatoran, Cermin Ganda Hadapi Covid-19

Imbauan Tidak Mudik Lewat Seni Lebih Menyentuh

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved