Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Djoko Santoso Meninggal Dunia

Jenazah Jenderal Djoko Santoso Tak Dimakamkan di TMP Kalibata, Keluarga Memilih di Sandiego Hills

"Akan dimakamkan siang ini setelah Dzuhur secada militer, tetap (dengan) protokol kesehatan diperhatikan," ujarnya.

Editor: Frandi Piring
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso dimakamkan di tempat makam Sandiego Hills, bukan di TMP Kalibata.

Mendiang Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso dikabarkan sebelumnya, tutup usia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Minggu (10/5/2020) pagi tadi.

Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Brigjen Budi Sulistya menjelaskan almarhun Djoko yang menjabat sebagai Panglima TNI periode 2007-2010 tersebut, sebenarnya bisa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.

"Beliau sebenarnya punya hak dimakamkan di Kalibata, tapi keluarga lebih memilih di Sandiego Hills," kata Budi saat dikonfirmasi.

Prosesi pemakaman yang dilakukan secara militer juga akan dihadiri oleh sejumlah sanak keluarga, kerabat dan pejabat TNI lainnya dengan memperhatikan protokol pencegahan Covid-19.

"Akan dimakamkan siang ini setelah Dzuhur secada militer, tetap (dengan) protokol kesehatan diperhatikan," ujarnya.

Budi menerangkan bahwa Djoko meninggal diakibatkan bukan karena Covid-19, melainkan karena sakit pada bagian otak.

"Setelah kami rawat selama seminggu, Almarhum menghembuskan napas terakhirnya. Karena sakit, bukan karena Covid-19, pecahnya pembuluh darah di otak," tutur Budi.

Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso, di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (8/5/2019).
Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso, di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (8/5/2019). ((KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO))

Djoko Santoso menjabat sebagai Panglima TNI ke-16 periode 2007-2010. Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) yang ke-24 periode 2005-2007. Djoko berpulang meninggalkan satu istri dan dua orang anak.

Panglima TNI ke-16

Seperti diketahui Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso meninggal dunia pada hari Minggu (10/5/2020) pukul 06.30 Wib di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta.

Mantan Panglima TNI Djoko Santoso menurut rencana akan dimakamkan di pemakaman Sandiego Hills, Karawang Jawa Barat.

"Jenazah Almarhum akan diberangkatkan dari rumah duka hari ini (10/5) pukul 13.00 Wib menuju pemakaman Sandiego Hills, Karawang Jawa Barat dan akan dilaksanakan upacara pemakaman secara militer sekitar pukul 14.00 WIB," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel Inf Nefra Firdaus, Minggu (10/5/2020).

Djoko Santoso
Djoko Santoso (net)

Menurut Nefra, jenazah usai prosesi perawatan jenazah di Rumah Duka RSPAD Gatot Soebroto, akan dibawa ke rumah duka di Jalan Bambu Apus Raya nomor 100 RT 12/RW 3, Bambu Apus, Kec. Cipayung, Jakarta Timur.

Selanjutnya, jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka hari ini (10/5) pukul 13.00 Wib menuju pemakaman Sandiego Hills.

“Selain Kasad, akan hadir para pejabat teras TNI / TNI AD, para mantan Kasad, para purnawirawan Pati TNI, keluarga, kerabat dan sanak keluarga serta para pelayat di Rumah Duka untuk memberikan penghormatan terakhir dan mendoakan agar Almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso diterima disisi-Nya dan husnul khotimah”, ujar Nefra.

Dijelaskan oleh Nefra bahwa suami dari Angky Retno Yudianti ini merupakan Panglima TNI ke -16 (28 Desember 2007 s.d. 28 September 2010).

"Sebelumnya, Almarhum, menjabat Kasad ke-24, sejak tanggal 18 Februari 2005 hingga 28 Desember 2007,"ujar Nefra.

Pria sosok yang tegas dan perhatian terhadap para prajurit ini meninggalkan seorang istri yaitu Angky Retno Yudianti dan 2 orang anak yaitu Andika Pandu Puragabaya dan Ardhya Pratiwi Setiowati.

“Sebagai bentuk penghormatan dan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian Almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, seluruh satuan jajaran TNI/TNI Angkatan Darat mulai hari ini mengibarkan bendera setengah tiang,” pungkas Nefra.

Pendarahan Otak

Sebelumnya diberitakan, mantan Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Sandi yang juga mantan Panglima TNI Djoko Santoso meninggal dunia karena sakit pendarahan otak.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra Habiburokhman membenarkan, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso yang kini menjadi politisi Partai Gerindra meninggal dunia pada Minggu (10/5/2020) pagi.

Dia menuturkan, mantan Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Sandi pada Pilpres 2019 itu meninggal setelah beberapa hari dirawat karena mengalami pendarahan di otak.

Djoko sempat menjalani operasi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) usai mengalami pendarahan di otak.

“Wafat pagi ini setelah beberapa hari dirawat pascapendarahan,” kata Habiburokhman ketika dihubungi Kompas.com, Minggu.

Ia mengaku belum memiliki informasi lebih lanjut terkait pemakaman almarhum Djoko Santoso.

Djoko merupakan Panglima TNI pada periode 2007-2010.

Kemudian, dia terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai anggota Dewan Pembina Partai Gerindra.

Ia pun pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Nasional untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Djoko Santoso Sebenarnya Punya Hak Dimakamkan di TMP Kalbata, Tapi Pilih Sandiego Hill, https://wartakota.tribunnews.com/2020/05/10/djoko-santoso-sebenarnya-punya-hak-dimakamkan-di-tmp-kalbata-tapi-pilih-sandiego-hill?page=all.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved