Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

ABK Asal Lolak Meninggal

UPDATE! Polisi Pastikan Warga Lolak Yang Tewas di Kapal Penangkap Ikan Menderita Penyakit Asma

"Kami sudah koordinasi dengan petugas kesehatan dan mereka menegaskan kematiannya karena ASMA," ucapnya.

Penulis: Nielton Durado | Editor: Maickel Karundeng
Istimewa
Jenazah korban yang meninggal di atas Kapal ikan, ketika dibawa ke Puskesmas Adow, Sabtu (9/5/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANG UKI - Polsek Pinolosian memastikan jika kematian salah seorang ABK diatas kap penangkap ikan, bukanlah salah satu kasus Virus Corona.

Kepada Tribun Manado, Kapolsek Pinolosian Iptu Budi Priyanto menegaskan jika korban meninggal karena penyakit Asma.

"Kami sudah koordinasi dengan petugas kesehatan dan mereka menegaskan kematiannya karena Asma," ucapnya.

Selain itu, ketika diperiksa tekanan darah korban juga sangatlah tinggi.

"Jadi bukan hanya Asma, korban juga kena darah tinggi," tegasnya.

Untuk itu, perwira dua balok tersebut meminta agar warga tak lagi menyebarkan isu tentang penyebab kematian korban.

"Apalagi isunya disebar ke medsos. Kami minta jangan, karena bisa pidana hukumannya," tegas dia.

Hasil Rapid Test Non Reaktif

Setelah mendapatkan informasi mengenai adanya warga yang meninggal akibat sesak nafas.

Satgas Covvid-19 Bolsel langsung bergerak cepat.

Sebelum memulangkan korban ke rumah keluarganya, pihak Satgas Covid-19 Bolsel terlebih dahulu melalukan Rapid Test.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bolsel, dr. Sadly Paputungan mengatakan jika langkah ini perlu dilakukan guna mencegah penyebaran Virus Corona.

"Apalagi korban mengeluhkan sesak nafas, jadi langkah ini perlu dilakukan," tegasnya.

Mantan Dirut RSUD Bolsel ini memastikan, jika warga Lolak yang meninggal diatas kapal tersebut bebas dari Virus Corona.

"Kita sudah lakukan rapid test, dan hasilnya negatif," ucapnya.

Sebelumnya diketahui, Adin Sena (53) Desa Motabang, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolmong, yang merupakan salah seorang anak buah kapal (ABK), meninggal saat berada di kapal penangkap ikan, Pelabuhan Torosik, Sabtu (9/5/2020).

Peristiwa tersebut berawal ketika korban bersama rekan-rekannya menarik jaring dari air dan dimuat ke kapal.

Tiba-tiba, korban mengeluh sesak nafas dan sakit dibagian dada.

"Dia mengeluh sesak nafas dan langsung duduk di lantai kapal," ujar Idrus Damulakad salah satu rekan korban.

Idrus bersama 4 teman lainnya lalu menggotong korban ke salah satu kamari di kapal tersebut.

"Waktu kami antar di kamar, dia (korban) bilang sudah mulai membaik. Makanya kami kembali bekerja," ucapnya.

Namun berselang tiga jam kemudian, korban kembali mengeluhkan hal yang sama.

Salah satu ABK kembali melihat kondisi korban, namun saat masuk ke kamar korban sudah tak bernyawa.

"Karena kami berada di perairan Bolsel, makanya kami berkoordinasi kalau bisa diturunkan di pelabuhan Torosik," ucapnya Idrus.

Kapolsek Pinolosian Iptu Budi Priyanto mengatakan jika korban memang mengeluhkan sesak nafas.

"Keterangan saksi memang seperti itu, makanya kami menduga jika penyebabnya karena penyakit ASMA," ucapnya.

Saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Bolsel untuk dilakukan Rapid Test terhadap korban.

"Ini sebagai langkah antisipasi saja," tegasnya. (Nie)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved