ABK Asal Lolak Meninggal
Ada ABK Yang Meninggal, Warga dan Penjual Ikan Masih Enggan Masuk Pelabuhan Torosik
Beberapa warga dan penjual ikan yang biasa membeli ikan di Pelabuhan Torosik enggan untuk masuk.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANG UKI - Pasca meninggalnya salah satu anak buah kapal (ABK) di Pelabuhan Torosik, Sabtu (9/5/2020).
Suasana pelabuhan di Kecamatan Pinolosian, Kabupaten Bolsel ini tampak sepi.
Beberapa warga dan penjual ikan yang biasa membeli ikan di Pelabuhan Torosik enggan untuk masuk.
Ketakutan warga kian membesar pasca adanya petugas kesehatan yang memakai APD lengkap.
"Tentu kami takut, apalagi di situasi seperti ini," jelas Parman Mokodompit salah satu warga.
Hartina warga lainnya mengatakan jika pelabuhan Torosik adalah pintu masuk bagi nelayan dan ABK dari luar Bolsel.
"Makanya kami khawatir jangan sampai ada yang sudah kontak dengan nelayan lain, saat sedang mencari ikan," ucapnya.
Terpisah, Kadis Kesehatan Bolsel, dr. Sadly Mokongan meminta warga agar tetap tenang.
"Jangan panik, karena kalau kita panik justru akan berbuat hal yang beresiko. Tetap ikut anjuran pemerintah dan jaga kesehatan," tegasnya.

Dijemput Petugas Dengan APD Lengkap
Petugas kesehatan dari Puskesmas Adow memakai APD lengkap saat menjemput jenazah ABK yang meninggal di Pelabuhan Torosik, Sabtu (9/5/2020).
Menurut Kadis Kesehatan Bolsel, dr. Sadly Mokodongan mengatakan jika penjemputan tersebut sudah sesuai protokoler kesehatan.
"Lebih baik mencegah kan daripada nanti tertular baru buat pencegahan," kata dia.
Sadly membeberkan jika penjemputan jenazah tersebut sudah sesuai protokoler.
"Apalagi ditengah pandemi Corona seperti ini, kita tidak tahu mereka bersentuhan dengan siapa. Jadi wajib menggunakan APD," ucap dia.
Ia bersyukur karena jenazah di pelabuhan Torosik tersebut masih bebas dari Virus Corona.
"Tapi masyarakat juga harus bantu kami jika ada informasi, silahkan langsung hubungi kami," tegasnya.
Korban Dikenal Ramah
Arbi Bohan (25) salah satu ABK KM Nusantara tak pernah menyangka jika Adin Sena akan berpulang secepat itu.
Menurut Arbi, jika sosok Adin sudah seperti orang tua bagi ABK mudah di kapal tersebut.
Bahkan Adin merupakan sosok yang sangat ramah dengan sesama ABK.
"Beliau sudah seperti orang tua bagi kami," ucap Arbi.
Adin juga merupakan tempat curhat bagi Arbi, ketika dirinya ada masalah dan berada ditengah laut.
"Kalau lagi ada masalah keluarga, dan saya melaut. Selalu minta saran ke dia, kami sudah seperti keluarga di kapal ini," ucapnya.
Kepergian Adin benar-benar mengagetkan semua orang di kapal tersebut.
"Semuanya kaget, padahal sebelumnya dia sempat bilang ke kami mau istirahat dari laut sejenak," ujarnya.

Sakit Asma
Polsek Pinolosian memastikan jika kematian salah seorang ABK diatas kap penangkap ikan, bukanlah salah satu kasus Virus Corona.
Kepada Tribun Manado, Kapolsek Pinolosian Iptu Budi Priyanto menegaskan jika korban meninggal karena penyakit ASMA.
"Kami sudah koordinasi dengan petugas kesehatan dan mereka menegaskan kematiannya karena ASMA," ucapnya.
Selain itu, ketika diperiksa tekanan darah korban juga sangatlah tinggi.
"Jadi bukan hanya Asma, korban juga kena darah tinggi," tegasnya.
Untuk itu, perwira dua balok tersebut meminta agar warga tak lagi menyebarkan isu tentang penyebab kematian korban.
"Apalagi isunya disebar ke medsos. Kami minta jangan, karena bisa pidana hukumannya," tegas dia.
Non Reaktif
Setelah mendapatkan informasi mengenai adanya warga yang meninggal akibat sesak nafas.
Satgas Covvid-19 Bolsel langsung bergerak cepat.
Sebelum memulangkan korban ke rumah keluarganya, pihak Satgas Covid-19 Bolsel terlebih dahulu melalukan Rapid Test.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bolsel, dr. Sadly Paputungan mengatakan jika langkah ini perlu dilakukan guna mencegah penyebaran Virus Corona.
"Apalagi korban mengeluhkan sesak nafas, jadi langkah ini perlu dilakukan," tegasnya.
Mantan Dirut RSUD Bolsel ini memastikan, jika warga Lolak yang meninggal diatas kapal tersebut bebas dari Virus Corona.
"Kita sudah lakukan rapid test, dan hasilnya negatif," ucapnya.
Sebelumnya diketahui, Adin Sena (53) Desa Motabang, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolmong, yang merupakan salah seorang anak buah kapal (ABK), meninggal saat berada di kapal penangkap ikan, Pelabuhan Torosik, Sabtu (9/5/2020).
Peristiwa tersebut berawal ketika korban bersama rekan-rekannya menarik jaring dari air dan dimuat ke kapal.
Tiba-tiba, korban mengeluh sesak nafas dan sakit dibagian dada.
"Dia mengeluh sesak nafas dan langsung duduk di lantai kapal," ujar Idrus Damulakad salah satu rekan korban.
Idrus bersama 4 teman lainnya lalu menggotong korban ke salah satu kamari di kapal tersebut.
"Waktu kami antar di kamar, dia (korban) bilang sudah mulai membaik. Makanya kami kembali bekerja," ucapnya.
Namun berselang tiga jam kemudian, korban kembali mengeluhkan hal yang sama.
Salah satu ABK kembali melihat kondisi korban, namun saat masuk ke kamar korban sudah tak bernyawa.
"Karena kami berada di perairan Bolsel, makanya kami berkoordinasi kalau bisa diturunkan di pelabuhan Torosik," ucapnya Idrus.
Kapolsek Pinolosian Iptu Budi Priyanto mengatakan jika korban memang mengeluhkan sesak nafas.
"Keterangan saksi memang seperti itu, makanya kami menduga jika penyebabnya karena penyakit ASMA," ucapnya.
Saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Bolsel untuk dilakukan Rapid Test terhadap korban.
"Ini sebagai langkah antisipasi saja," tegasnya. (Nie)
BERITA TERPOPULER :
• Terkuak Hubungan Asmara Pacaran Jeffry dan Elvina Di Ujung Tanduk, Pelaku: Kucium Lalu Kubunuh
• Jokowi Balas Surat Terbuka Anak AHY, Aira Minta Indonesia Lockdown untuk Cegah Penyebaran Covid-19
• Baim Wong Akui Sering Hilang Handphone di Rumah, Suami Paula Verhoeven: Sering Banget
TONTON JUGA :