Sehan Protes
Bupati Boltim Sehan Landjar & Bupati Lumajang Adu Mulut soal BLT Rp 600 Ribu, Mendagri Diminta Bina
Thoriq menyayangkan adanya pernyataaan penilaian bodoh dari Bupati Boltim Sehan Salim Landjar terhadap menteri yang mencetuskan program BLT.
Masak segitu ribetnya membuat tabungan. Sekarang zaman sudah berubah, buka tabungan enggak perlu buku, pakai akun virtual,” jelas politisi PKB ini.
Menurut dia, banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyiasati rumitnya persoalan. Selain kecanggihan teknologi, juga bisa turun langsung melalui kecamatan, tanpa harus ke kota.
“Itu kalau dipikir ruwet ya ruwet, tapi kalau dipikir mudah ya mudah,” ujar Thoriq.
Silang pendapat kedua kepala daerah itu diawali adanya video berisi kekesalan Bupati Boltim Sehan Salim Landjar karena sulitnya tata cara atau aturan pencairan BLT sebesar Rp600 ribu untuk warga miskin terdampak Covid-19 dari pemerintah pusat.
Di antaranya diharuskan membuka rekening di bank. Sementara, saat ini ia menilai warga di wilayahnya sudah kelaparan.
Ia mengaku sudah turun langsung ke lapangan melihat kondisi rakyatnya sejak 23 April lalu.
Ia juga mengaku telah menggelontorkan 300 ton beras tahap pertama untuk 2.000 KK (Kepala Keluarga).
Namun, ada 4.700 KK yang tak bisa menerima bantuan beras tersebut karena telah terdaftar sebagai penerima BLT.
Berdasarkan aturan, warga yang sudah terdaftar sebagai penerima BLT atau PKH tak bisa mendapatkan bantuan lain.
Akibatnya, sejumlah warga mendatangi rumah Sehan sambil menangis.
Warga meminta bantuan beras 1 liter. Video itu mendapat respons dari Bupati Lumajang Thoriqul Haq melalui video yang beredar.
Dalam video yang beredar, Thoriq menyayangkan sikap dan pernyataan Bupati Boltim.
“Saya Cak Thoriq, Bupati Lumajang, saya tentu kecewa bila ada seorang bupati mengatakan menteri bodoh. Kalau tidak salah Bupati Bolang Mongondow Timur,” kata Thoriq dalam video tersebut.
Thoriq menilai para menteri sedang bekerja keras untuk menyelesaikan semua persoalan di seluruh daerah.
“Kalau ada bupati menyatakan menteri bodoh, jangan-jangan dia enggak bisa mengurus daerahnya. Jangan-jangan enggak bisa mengurus wilayahnya,” ujar Thoriq.