Virus Corona
Pasien Virus Corona 01 dan 02 Indonesia, Ceritakan Kisahnya ke Media Inggris
Pasien 01 dan 02 di Indonesia menceritakan perjuangannya sembuh dari Covid-19, kepada media Inggris BBC.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabarnya dari Pasien 01 dan 02 di Indonesia menceritakan perjuangannya sembuh dari Covid-19, kepada media Inggris BBC.
Diketahui Sita Tyasutami yang merupakan pasien 01, menceritakan dirinya mengalami semua gejala virus corona. Demam tinggi, mual, dan batuk kering.
Namun saat dibawa ke rumah sakit di Jakarta, ia tidak langsung didiagnosis positif Covid-19. Begitu pun dengan ibunya, Maria Darmaningsih, yang menjadi pasien 02.
• Mikha Tambayong: Agenda yang Sudah Dibuat dari Jauh Hari Hancur Karena Pandemi Covid-19
• Maskapai Citilink Siap Beroperasi Kembali untuk Rute Domestik, Jumat 8 Mei 2020
• Pengusaha Bus: Kami Bingung, Soal Keputusan Kemenhub Belum Ada Aturan Jelas

Saat keduanya menanti di kamar rumah sakit yang terpisah dan menanti hasil tes virus corona, Presiden Joko Widodo membuat pengumuman mengejutkan.
Jokowi mengatakan dua WNI positif Covid-19. Keduanya adalah pasangan ibu dan anak perempuan, masing-masing berusia 64 tahun dan 31 tahun. Jokowi juga mengungkapkan keduanya sedang dirawat di rumah sakit Jakarta.
Pengumuman itu sekaligus menjadi penanda bahwa virus corona telah masuk Indonesia.
Diberitakan BBC pada Rabu (6/5/2020), Tyasutami dan ibunya tidak percaya saat presiden mengumumkan hal itu. Mulai dari profil mereka, umur, gejala, dan riwayat kontak.
Akan tetapi Jokowi tidak menyebut nama pasien, dan menggantinya dengan angka yakni pasien 01 dan 02.
Tyasutami lalu bertanya ke perawat, apakah rumah sakit merawat pasien virus corona lainnya. Perawat menjawab, "Tidak."
"Saya bingung, saya marah, saya sedih," kata Tyasutami kepada BBC. "Saya tidak tahu harus berbuat apa karena itu semua di media."
Sebelum diagnosis, Tyasutami menjalani hari-harinya sebagai penari profesional, manajer seni pertunjukan, saudara perempuan, anak perempuan, dan seorang teman.
Namun setelah diagnosis, identitasnya direduksi menjadi hanya dua kata: pasien 01. Catatan medisnya bocor, rincian kasusnya salah dilaporkan, dan gosip marak beredar secara online.
Gejalanya bermula dengan tenggorokan gatal. Tyasutami awalnya menghiraukan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, menurutnya.
Kemudian 17 Februari pagi, dia terbangun dengan gejala yang lebih dari sekadar penyakit ringan.
Ibunya, Darmaningsih, seorang ahli tari di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), jatuh sakit akhir minggu itu. Kondisinya memburuk setelah pertunjukan tari pada 23 Februari.