Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Indonesia

Karyawan Sampoerna Positif Corona, Risma Sudah Sarankan untuk Lakukan Isolasi

Langkah cepat dilakukan Pemerintah Kota Surabaya dalam menangani kasus covid-19 pada karyawan PT HM Sampoerna

Editor: Rhendi Umar
TRIBUN/DANY PERMANA
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berkunjung ke Redaksi Tribun Network di Palmerah, Jakarta, Kamis (21/11/2019). 

"Anggota saya pantau di sana (hotel) sampai mereka (karyawan) masuk semua sejumlah 98 orang, bukan 32 orang seperti data awal yang kami terima," ujar dia.

Untuk mencegah dan memutus rantai persebaran Covid-19 di lingkungan perusahaan tersebut, Pemkot Surabaya telah mengambil langkah cepat dengan melakukan penyemprotan disinfektan.

Baca juga: Pemkot Surabaya: Penangan Kasus Covid-19 di Pabrik Sampoerna Tidak Terlambat, Ibu Gubernur Tidak Benar

Sejak tanggal 27 April 2020 hingga Jumat (1/5/2020) malam, pemkot terus melakukan penyemprotan disinfektan menggunakan mobil Pemadam Kebakaran (PMK).

Bahkan, Eddy mengungkapkan, penyemprotan yang dilakukan mobil PMK tak hanya menyasar lingkungan perusahaan.

Namun, di belakang, samping kanan dan kiri perusahaan yang berhubungan dengan permukiman, juga dilakukan penyemprotan disinfektan.

"Jadi, mulai tanggal 27 April 2020 sampai dengan tadi malam itu kami melakukan penyemprotan di lokasi itu," tegas dia.

Di samping getol melakukan penyemprotan disinfektan, Pemkot Surabaya juga menyebar Kasatgas Linmas di 14 kelurahan untuk dilakukan pemantauan kepada karyawan yang reaktif.

Sebab, dari informasi awal, ada 32 positif rapid test itu tinggal dan tersebar di 14 kelurahan.

Sehingga, Pemkot Surabaya menyebar petugas untuk memantau kondisi kesehatan yang bersangkutan dan keluarganya. 

"Kami juga sampaikan kepada ketua RT dan RW untuk ikut menjaga jangan sampai keluarganya ikut terkucilkan. Karena sekarang ini, ketika di lingkungan (perkampungan) ada satu positif, keluarga ikut dikucilkan," kata dia.

Maka dari itu, pihaknya bersama camat dan lurah juga menyampaikan kepada pengurus RT, RW, maupun masyarakat sekitar agar keluarga jangan sampai dikucilkan.

Di sisi lain, pemkot juga meminta kepada manajemen PT HM Sampoerna untuk ikut mem-backup isolasi mandiri bagi keluarga karyawan.

Karena, keluarga mereka juga termasuk orang dalam risiko (ODR) atau orang tanpa gejala (OTG), sehingga juga harus melakukan isolasi di rumah.

Eddy memastikan, sampai saat ini pihaknya terus melakukan pengawasan melalui Kasatgas Linmas dan lurah dengan berkomunikasi langsung bersama RT-RW untuk memantau kondisi keluarga mereka.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved