Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Nasional

34 Pegawai Sampoerna Positif Covid-19, dr Joni: Hasilnya Sangat Mengejutkan

Direktur Utama RSU dr Soetomo Surabaya dr Joni Wahyuhadi mengatakan, 34 pegawai tersebut dari 46 yang mengikuti tes swab gelombang pertama.

Editor: Maickel Karundeng
(Hubei Daily) (Hubei Daily)
Pasien laki-laki positif virus corona tengah asyik membaca buku saat dirawat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Langkah cepat guna mengantisipasi berkembangnya Covid-19 di Surabaya terus dilakukan pemerintah.

Khususnya yang menjadi perbincangan hangat terkait sejumlah pegawai di pabrik rokok yang terpapar virus corona ini.

Pemeriksaan kepada para pegawai terus berlanjut guna mengetahui berapa banyak yang terkena Covid-19. 

Sebanyak 34 pegawai pabrik rokok Sampoerna Surabaya dinyatakan positif Covid-19, sebagaimana hasil swab atau polymerase chain reaction (PCR) di RSU dr Soetomo Surabaya yang keluar Jumat (1/5/2020).

Direktur Utama RSU dr Soetomo Surabaya dr Joni Wahyuhadi mengatakan, 34 pegawai tersebut dari 46 yang mengikuti tes swab gelombang pertama Kamis (30/4/2020) kemarin.

"Dari 46 pegawai yang diswab, 34 positif Covid-19," kata Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat malam.

Pihak RS kaget jumlah pasien positif banyak menurutnya ada 100 pegawai pabrik rokok Sampoerna yang melakukan tes swab di RSU dr Sotetomo Surabaya.

"Gelombang kedua sisanya baru melakukan swab Jumat dan paling cepat Sabtu hasilnya baru keluar," ujar Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur ini.

Joni mengaku terkejut dengan hasil tes swab tersebut karena umumnya kelompok pasien yang dilakukan swab hanya beberapa saja yang positif.

"Hasilnya memang sangat mengejutkan. Ini bukti bahwa Covid-19 adalah virus yang infeksius, virus yang cepat menular," tegasnya.

Klaster Pabrik Sampoerna Surabaya terdeteksi setelah ada dua pegawainya yang meninggal dunia dan dinyatakan positif Covid-19.

Dari situ, lantas dilakukan rapid test terhadap 500 pegawai, diperoleh 100 pegawai yang reaktif. Sebanyak tujuh pegawai berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) karena memiliki gejala klinis dan dirawat di rumah sakit rujukan.

"100 orang pegawai langsung diisolasi dan menjalani tas swab dalam dua gelombang. Sementara pabrik lokasi pegawai bekerja dihentikan operasinya sejak 26 April lalu," jelasnya.

BERITA TERPOPULER :

 Warga Sekitar Mengaku Tidak Mengetahui Kalau Penjual Rokok yang Meninggal itu PDP atau Positif

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved