Virus Corona
Presiden AS Donald Trump Punya Bukti Virus Corona Berasal dari Lab di Wuhan, Ini Pernyataannya
"Kita akan melihat dari mana itu - kita akan melihat dari mana asalnya," ucap Trump. "Ada banyak teori."
Trump menolak mengatakan, apakah dia menganggap Presiden China Xi Jinping bertanggung jawab atas apa yang disebutnya sebagai "salah informasi".
Namun Trump telah mengkritik China karena gagal membendung penyebaran virus, dengan mengatakan "Ini adalah sesuatu yang bisa saja ditahan di lokasi asal dan itu bisa diatasi dengan relatif mudah."
Politisi dari Partai Republik itu menambahkan, "Satu dari dua hal yang terjadi. Apakah mereka tidak bisa melakukannya dari sudut pandang kompetensi, atau membiarkannya menyebar."
"Saya akan mengatakan mungkin itu di luar kendali," lanjut Trump.
Ketegangan antara Beijing dan Washington meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dengan China menuding militer AS mungkin yang membawa virus corona ke China.

Pada Rabu (29/4/2020), Trump mengatakan ia sedang mencari konsekuensi untuk China atas virus tersebut.
Lebih dari 63.000 orang telah meninggal setelah terinfeksi Covid-19 di AS, menurut data Worldometers pada Jumat pagi WIB (1/5/2020).
Donald Trump Desak Pasien Covid-19 Disuntik Disinfektan, Dokter: Jangan Dengar Nasihatnya
Kontroversi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengenai permintaan disinfektan disuntik pada tubuh pasien Virus Corona menjadi sorotan dunia.
Presiden Amerika Serikat (AS) tersebut menyarankan agar digelar riset untuk mengetahui apakah pasien Covid-19 dapat disembuhkan dengan suntikan cairan disinfektan ke dalam tubuhnya.
Donald Trump juga menyarankan agar sinar ultraviolet dipancarkan langsung ke tubuh pasien.
Idenya ini langsung dibantah oleh seorang dokter yang hadir dalam rapat gugus tugas penanganan virus corona di Gedung Putih, Washington, Kamis (23/4/2020) waktu setempat atau Jumat WIB.
Awalnya, dalam rapat bersama gugus tugas penanganan virus corona, seorang pejabat AS menjabarkan hasil riset pemerintah yang mengindikasikan virus corona terlihat melemah jika terpapar cahaya matahari dan suhu udara hangat.
Riset tersebut juga menunjukkan cairan pemutih dapat membunuh virus dalam ludah atau cairan pernafasan lainnya dalam waktu lima menit.
Alkohol isopropyl bahkan dapat mematikannya secara lebih cepat.
