Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari Buruh Internasional

Perayaan Hari Buruh Internasional Asal Usulnya dari Peradaban Romawi, Seorang Sejarawan Ungkap Ini

Di Inggris, May Day kadang dikaitkan dengan libur bank pada akhir pekan di bulan yang sama.

Editor:
(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)
Buruh merayakan hari buruh internasional atau May Day dengan berunjuk rasa di sekitar Patung Kuda Monas, Jakarta Pusat, Selasa (1/5/2018). Tuntutan utama mereka yaitu meminta pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan serta konsisten memberantas korupsi, meningkatkan subsidi untuk rakyat, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, energi, perumahan, dan transportasi, serta berkomitmen mewujudkan reforma agraria. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Setiap tanggal 1 Mei merupakan momen yang bersejarah bagi pada buruh di seluruh dunia.

Hal tersebut dikarenakan setiap tanggal 1 Mei merupakan Hari Buruh.

Bahkan Hari Buruh Internasional atau May Day biasanya diperingati dengan aksi damai untuk menyuarakan kembali aspirasi dari para buruh kepada pemerintah yang ada.

Dikutip dari Wikipedia, May Day ditetapkan sebagai Hari Buruh Internasional oleh organisasi "The Second International Comunist and Socialists".

Hal ini dilakukan untuk memperingati hari kematian para tenaga kerja demonstrasi karena pengeboman di Haymarket Square Chicago.

Tentu saja perayaan ini sangat berbeda dengan yang berbeda dari festival budaya tradisional My Day.

Seorang sejarawan, Helen Carr meneliti sejarah May Day, sebagaimana dikutip dari History Extra

Ternyata peringatan ini memiliki asal usul dari peradaban Romawi dan dulunya adalah perayaan mereka.

Carr berusaha mengungkapkan perayaan yang jatuh di musim semi ini sangat berkaitan dengan siklus kelahiran, kehidupan, dan kematian di bumi.

May Day pada dasarnya adalah hari pertama pada bulan Mei.

Secara tradisional merupakan perayaan atau festival untuk menyambut datangnya musim semi setelah berbulan-bulan menjalani dinginnya musim salju.

Biasanya perayaan ini dikaitkan dengan bunga, menari mengelilingi sebuah tiang, dan biasanya dibarengi dengan penobatan Raja May atau Ratu May.

Di Inggris, May Day kadang dikaitkan dengan libur bank pada akhir pekan di bulan yang sama.

Namun akhirnya pada 1978, 1 Mei diresmikan sebagai hari libur nasional oleh Partai Buruh untuk memperingati Hari Buruh Internasional.

Ribuan buruh yang tergabung dalam Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) dan mahasiswa dari berbagai kampus melakukan aksi damai menyambut May Day 2019 atau Hari Buruh Internasional, di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/5/2019). Dalam aksinya, mereka menuntut pencabutan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78/2015 tentang Pengupahan, karena dinilai tak memiliki rasa keadilan bagi para buruh. Tuntutan lainnya yakni, penghapusan sistem kerja kontrak, outsourcing, dan magang. Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Ribuan buruh yang tergabung dalam Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) dan mahasiswa dari berbagai kampus melakukan aksi damai menyambut May Day 2019 atau Hari Buruh Internasional, di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/5/2019). Dalam aksinya, mereka menuntut pencabutan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78/2015 tentang Pengupahan, karena dinilai tak memiliki rasa keadilan bagi para buruh. Tuntutan lainnya yakni, penghapusan sistem kerja kontrak, outsourcing, dan magang. (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Hal ini diprakarsai oleh Michael Foot, sekretaris negara di bidang pekerjaan pada periode itu.

Namun sebenarnya May Day kemungkinan sudah ada sejak zaman Romawi ribuan tahun yang lalu.

May Day mungkin berakar pada perayaan Romawi dan muncul dari Festival Floralia.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved