Hari Buruh 2020
Kisah Tentang Bapak Hari Buruh, Putus Sekolah di Umur 11 Tahun Karena Harus Bekerja
Di AS, seorang pemimpin serikat pekerja United Brotherhood of Carpenters pada 1881, Peter J McGuire, dikenal sebagai pencetus gagasan Hari Buruh.
Pertemuan massal yang gagal
Dia menggelar pertemuan massa kaum radikal dan serikat buruh di Union Cooper untuk membentuk Komite Keamanan Publik.
Tujuannya, untuk menekan pemerintah memberikan bantuan ekonomi kepada para pengangguran. Meski baru berusia 21 tahun, McGuire terpilih menjabat dalam komite dan menjadi juru bicara serta ketua negosiator paling ternama.
Setelah pemerintah menolak memberikan izin untuk demontrasi massa, McGuire memimpin pembicaraan dengan polisi agar mendapat izin mengadakan pertemuan masal di Tompkins Square Park.
Izin ditarik pada menit-menit terakhir dan regu polisi bersentaja dikerahkan untuk membubarkan kerumunan.
Pada Mei 1874, McGuire membantu berdirinya Partai Sosial Demokrat, yang kemudian Partai Sosialis Buruh.
Selama lima tahun berikutnya, dia mengurus cabang di New England, bagian Barat, Barat Daya, dan Midwest.
Saat berkeliling, dia mendesak para buruh mengatur organisasi, menghapuskan sistem upah, dan melembagakan sistem yang universal untuk produksi dan distribusi.
Kekuatan tukang kayu
McGuire akhirnya menemukan titik utama dari segala perjuangannya melalui tukang kayu. Dia menjadikan mereka sebagai kekuatan utama di balik serikat pekerja.
Pada 8 Agustus 1881, 36 delegasi yang mewakili tukang kayu di 11 negara bagian berkumpul untuk membentuk United Brotherhood of Carpenters (UBC).
Beberapa bulan kemudian, tukang kayu di Hamilton, Ontario, menjadi anggota UBC pertama dari Kanada. Menyusul kemudian, Toronto Carpenters pada 1882.
Dia menghabiskan 18 jam sehari untuk berbicara, menulis, dan berorganisasi untuk menjaga serikat kerja tetap solid.
Perlahan-lahan, serikat pekerja muda tumbuh dari 2.042 anggota pada 1881 menjadi 5.789 pada 1885.
Pada 1882, dia mencetuskan gagasan untuk menentukan satu hari sebagai penghormatan kepada buruh. Kemudian terpilih pada 5 September tahun itu, sekitar 20.000 buruh mengadakan demonstrasi di Kota New York.