Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari Buruh 2020

Kisah Tentang Bapak Hari Buruh, Putus Sekolah di Umur 11 Tahun Karena Harus Bekerja

Di AS, seorang pemimpin serikat pekerja United Brotherhood of Carpenters pada 1881, Peter J McGuire, dikenal sebagai pencetus gagasan Hari Buruh.

Editor: Rizali Posumah
Twitter/CarpentersNYC
Peter J McGuire, pencetus gagasan Hari Buruh. 

TRIBUNMANADO.CO.ID -Hari Buruh awalnya diperingati di AS dan Kanada pada Senin pertama setiap bulan September, sebelum pada akhirnya dirayakan di seluruh dunia pada setiap tanggal 1 Mei.

Satu hari itu didedikasikan untuk menghormati para pekerja dan mengakui kontribusi mereka kepada masyarakat.

Kemudian, banyak negara lain mengadopsi " May Day" dengan tujuan yang sama.

Di AS, seorang pemimpin serikat pekerja United Brotherhood of Carpenters pada 1881, Peter J McGuire, dikenal sebagai pencetus gagasan terwujudnya gagasan Hari Buruh.

Lalu, bagaimana kisah buruh tersebut? Berikut ini biografi singkat tentang McGuire

Kehidupan awal

Diberi julukan Bapak Hari Buruh, Peter J McGuire lahir pada 6 Juli 1852 di Kota New York.

Dia dibesarkan dalam lingkungan keluarga miskin asal Irlandia. Kemiskinan membuatnya berhenti dari sekolah pada usia 11 tahun.

Dia putus sekolah karena harus bekerja ketika ayahnya pergi untuk berperang di Union Army.

Meski melakukan berbagai bekerja, McGuire menyempatkan diri untuk mengikuti kelas malam gratis di Cooper Union.

Pada 1867, dia dipekerjakan sebagai tukang pembuat piano, di Toko Piano Haines. Di sana, McGuire dihadapkan pada jam kerja yang panjang, upah rendah, dan kondisi kerja yang sulit.

Saat itu, usianya 15 tahun dan dia tercatat aktif dalam asosiasi buruh yang "radikal", termasuk International Workingmen's Association cabang New York.

Dia memimpin perlawanan yang berhasil mengatasi pemotongan upah di Haines. Namun, dia pun menerima akibat perbuatannya dengan dipecat.

McGuire harus menerima nasib sebagai pekerja harian dengan berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.

Ketika peluang lapangan pekerjaan semakin menipis selama masa depresi ekonomi 1870-an, dia mulai bangkit dan mendorong semangat sesama pengangguran.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved