Olly Golkan Tol Amurang dan Jembatan Lembeh: Bahas Kawasan Industri Mongondow
Kabar gembira! Sulawesi Utara segera ketambahan jalan tol dan jembatan ‘raksasa’. Pemerintah Pusat telah menyetujui pembangunan
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Ditaksasi jembatan ini akan menelan anggaran Rp 1 triliun. Jembatan ini sedari awal sudah dijanjikan Presiden Joko Widodo untuk dibangun. Itu disampaikan ketika kunjungan ke Sulut pada 4 Juli 2019. Presiden sempat mengungkit pembangunan jembatan dari Kota Bitung menuju Lembeh, satu di antara objek wisata andalan Sulut. Jokowi sudah mendengar pulau itu indah.
• Amien Rais Cs Curigai Perppu Corona: MK Minta Permohonan Diperbaiki
Soal jembatan tersebut, Jokowi mengaku sempat dibisiki Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. "Menteri PUPR bilang ke saya, Pak mahal loh. Terus saya bilang, kalau untuk masyarakat Sulut, ngak apa-apa mahal," ujar Jokowi ketika itu. Jokowi melanjutkan, pembangunan infrastruktur bukan diberi begitu saja, ada tujuannya.
Kendati akan menelan dana besar, nantinya bisa kembali lagi dalam bentuk devisa dari kunjungan turis. "Masa ngasih-ngasih aja, harus kembali dong, " ucap dia. Kunjungan Jokowi pun selaras meninjau infrastruktur pariwisata.

Dr Rahel Kimbal
Pengamat Ekonomi dari Universitas Negeri Manado
Pacu Pertumbuhan
Investasi di Sulut
Langkah pemerintah membangun infrastruktur di Sulut sangat baik. Pembangunan jalan tol adalah organ vital dan penting bagi perekonomian.
Ini merupakan langkah yang sangat baik tentunya, sebab jalan tol ini sangat strategis bagi pengaruh pertumbuhan ekonomi di daerah, apalagi dengan adanya tol dapat memicu investasi dan sektor pariwisata di Sulut.
Pembangunan jalan tol dan infrastruktur perlu mengkaji dampak dari segi mikro dan makro ekonomi. Pertama, secara mikro ekonomi, pembangunan tol ini akan meningkatkan mobilitas dan memperlancar distribusi barang dan jasa yang dapat menunjang kegiatan ekonomi masyarakat Sulut.
Sebab lamanya distribusi barang menyebabkan tingginya biaya, nah, dengan adanya jalan tol dapat menghemat waktu para pelaku ekonomi dan menekan biaya lain yang ditimbulkan.
Adanya jalan tol dapat merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat, dengan adanya pembangunan pada jalur-jalur bisnis yang strategis.
Sedangkan dari segi makro ekonomi, dampaknya luas, pemerataan hasil pembangunan dapat terdistribusi dengan baik kepada masyarakat karena mempermudah akses penyalurannya.
Juga akan menekan angka pengganguran dengan adanya daerah ekonomi masyarakat yang aktif, akan mendorong UMKM, sehingga mengurangi angka kemiskinan dan meminimalisasi kriminalitas. Selain itu, dampak strategis dari pembangunan tol dan Jembatan Lembeh-Bitung berpengaruh besar bagi sektor pariwisata di Sulut, khususnya yang akan bersinggungan langsung dengan akses infrastruktur tersebut.
Apalagi dalam sektor bisnis, hal ini tentu akan memantik investor masuk di Sulut, ini akan mendorong minat investor asing maupun lokal untuk menanamkan modal dan ke depan manfaatnya akan kembali ke pemerintah.
Potensi investasi di Sulut sangat besar bahkan dari data saat ini investasi di Sulut tahun 2019 mencapai Rp 11,5 triliun dan capaian realisasinya mengalami kenaikan sebesar 308 persen dari target Rp 3,7 triliun.
Bayangkan saja, itupun Jalan Tol Amurang belum dibangun, berarti kalau sudah dibangun akan lebih tinggi lagi capaiannya, sebab jalan tol salah satu organ penting dalam mempercepat kemajuan perekonomian Sulut.