Ravio Sempat Melawan Saat Ditangkap: Terduga Teroris Sidoarjo Sering Gelar Pengajian
Direktur Reserse Kriminal Umum, Polda Metro Jaya, Kombes Pol Suyudi Ario Seto mengatakan aktivis Ravio Patra sempat melawan
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Detasemen Khusus Antiteror 88 Mabes Polri menangkap satu terduga teroris di Perumahan Budi Sedati Indah, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (26/4) pagi. "Benar Densus 88 menangkap terduga teroris inisial MH, karyawan swasta, Minggu pukul 05.00 WIB di sebuah perumahan di Sidoarjo, Jawa Timur," ucap Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Argo Yuwono di Bareskrim Polri, Senin (27/4).
• Pejabat Korsel Yakin Jong Un Masih Sehat
Selain menangkap MH, Densus 88 juga menyita sejumlah barang bukti seperti notebook, 4 handphone, buku catatan dan beberapa buku terkait jihad. "Ada notebook, buku catatan dan tiga buku yang juga disita. Soal terduga MH dari kelompok mana, ini masih didalami oleh Densus 88," tambah Argo.
Sebelumnya pada Kamis (23/4) Densus 88 juga menangkap terduga teroris di Surabaya inisial JHR atau AH, yang merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Timur. JHR bergabung dengan JAD Jawa Timur ketika menjalani hukuman di Lapas Madura. Penularan paham radikal ini karena JHR sering berinteraksi dengan seorang tokoh JAD Jawa Timur yang juga menjalani hukuman di lapas tersebut.
Jauh sebelumnya pada Sabtu (11/4) sebuah rumah di Desa Kebonangun, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo juga didatangi sejumlah petugas Densus 88. Selain mengamankan terduga teroris, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti dari rumah itu. Di antaranya ada senjata api rakitan yang turut disita.
Ketua Rt 1 Rw 4 Desa Pepe Perumahan Budi Sedati Indah Afendy Sulistiyono membenarkan adanya penangkapan warganya oleh Densus 88. Namun pihaknya tidak mengetahui secara persis. "Memang benar, tapi kami datang terlambat. Terduga teroris itu ditangkap di musala perumahan," kata Afendy.
• Tribunnews.com dan Cardinal Sebar 400 Ribu Masker
Afendy mengatakan yang bersangkutan menjadi warga di perumahan itu sudah 10 tahun. Perilaku sehari-hari yang bersangkutan baik dan tidak ada yang aneh kepada sesama warga perumahan.
Setiap minggu ke-3 istrinya selalu mengadakan pengajian yang digelar jam 10.00 WIB. Dan sebelum melakukan kegiatan pengajian selalu izin ke RT.
"Tapi kami tidak mengetahui secara persis jemaah yang datang. Pernah kami cek, sebagian warga perumahan, sebagian warga dari desa lain," jelas Afendy.
Ravio Sempat Melawan Saat Ditangkap
Direktur Reserse Kriminal Umum, Polda Metro Jaya, Kombes Pol Suyudi Ario Seto mengatakan aktivis Ravio Patra sempat melawan saat hendak diamankan oleh pihak kepolisian pada Kamis (23/4) lalu.
Penangkapan Ravio Patra berkaitan dengan dugaan adanya penyebaran pesan bersifat provokasi dan keonaran melalui akun WhatsAppnya. Namun belakangan hal itu dibantah, sebab akun Ravio sempat diretas oleh orang tidak dikenal.
"Pada proses pengamanan, RPA sempat menghindar dan melawan dengan masuk ke dalam mobil temannya (Mazda CX-5 warna putih, pelat nomor CD 60 36), Roy Spijkerboer, yang merupakan warga negara asing," kata Suyudi kepada awak media, Senin (27/4).
Suyudi mengatakan, WNA yang merupakan teman Ravio itu sempat menghalang-halangi petugas. Begitu juga Ravio yang disebutkan sempat melawan saat hendak ditangkap.
"Roy Spijkerboer juga sempat menghalang-halangi petugas. Saat RPA berusaha memberontak dan meloncat ke dalam mobil, RPA berteriak, “Kalian tidak bisa menangkap saya di mobil diplomasi!" Namun pada akhirnya RPA berhasil diamankan," ujarnya.
Selanjutnya, pihak kepolisian membawa Ravio ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Setelah diperiksa, Ravio dibebaskan dengan berstatus saksi.