Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ramadan 2020

Tak Boleh Sembarangan Buka Puasa Dengan yang Manis, Bagaimana Baiknya?

Kendati menggoda selera, mengonsumsi hidangan manis untuk berbuka puasa tak boleh sembarangan

Editor: Finneke Wolajan
sajiansedap.grid.id
Kolak Pisang Bersalut 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sajian bercita rasa segar dan manis merupakan salah satu suguhan yang diidam-idamkan, saat berbuka puasa.

Hidangan takjil seperti es buah, es campur, es kelapa muda, kolak, sampai aneka kue jamak disajikan di meja makan untuk membatalkan puasa.

Kendati menggoda selera, mengonsumsi hidangan manis untuk berbuka puasa tak boleh sembarangan.

Salah kaprah berbuka dengan yang manis

Melansir buku Yummy & Healthy Low Sugar Food Tajil Sehat Rendah Gula (2009) oleh Hindah Muaris, berbuka dengan yang manis sebenarnya teladan Rasulullah.

Teladan mengajarkan agar Anda membatalkan puasa dengan kurma atau air putih.

Tapi, dalam praktiknya, banyak orang salah kaprah mencontoh anjuran tersebut.

Orang jamak menyuguhkan hidangan takjil sarat gula, masih ditambah minuman manis untuk membatalkan puasa.

Kurma segar atau murni yang belum diproses memang manis.

Akan tetapi, kandungan gulanya berbeda dari hidangan takjil seperti kolak, es buah, dan sejenisnya.

Kurma segar atau murni mengandung karbohidrat kompleks. Sedangkan asupan manis umumnya mengandung karbohidrat sederhana atau gula murni.

Karbohidrat kompleks proses metabolismenya lebih lama.

Sedangkan makanan atau minuman manis dari karbohidrat sederhana justru kebalikannya.

Kenapa buka puasa dengan yang manis tak baik?

Melansir buku Health Secret Of Dates (2013) oleh Pangkalan Ide, terdapat alasan kesehatan di balik anjuran mengapa buka puasa harus dengan yang manis seperti kurma murni dan air putih.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved