Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Ilmuwan Temukan Mutasi Virus Corona yang Sangat Langkah dan Tak Pernah Diprediksi, Ini Efeknya

Mutasi paling mematikan dari sampel yang diambil dari 11 pasien Covid-19 juga ditemukan pada sebagian besar pasien di Eropa.

Editor:
Tes virus Corona. - doktersehat.com
Tes virus Corona. - doktersehat.com 

TRIBUNMANADO.CO.ID, – Belum lama ini para ilmuwan China dari Zhejiang University menemukan mutasi virus corona (Covid-19).

Mutasi tersebut ditemukan pada sekelompok kecil pasien yang sebelumnya tidak dilaporkan.

Diketahui mutasi ini termasuk perubahan yang sangat langka dan sebelumnya tidak pernah diprediksi oleh para ilmuwan sekalipun.

Ilustrasi Virus Corona
Ilustrasi Virus Corona (Kompas.com)

Bahkan para peneliti juga membuktikan bahwa mutasi tertentu dari virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 dapat menciptakan jenis yang lebih mematikan dari jenis lainnya.

Mutasi paling mematikan dari sampel yang diambil dari 11 pasien Covid-19 juga ditemukan pada sebagian besar pasien di Eropa.

Sementara itu, jenis lebih ringan ditemukan di AS salah satunya Negara Bagian Washington.

Virus corona berubah dengan kecepatan rata-rata satu mutasi per bulan.

Pada Senin (20/4) lalu, lebih dari 10.000 strain telah diurutkan oleh para ilmuwan di seluruh dunia.

Menurut China National Centre for Bioinformation, strain tersebut mengandung 4.300 mutasi.

Jenis virus SARS-CoV-2 di Indonesia

Melihat fakta bahwa SARS-CoV-2 bisa bermutasi secara agresif, bukan tidak mungkin penduduk Indonesia terkena tipe virus yang ganas.

dr Herawati Sudoyo, MS, PhD selaku Wakil Kepala LBM Eijkman bidang Riset Fundamental mengatakan bahwa mutasi memang terjadi pada virus SARS-CoV-2.

“Mutasi memang terjadi sehingga ada beberapa tipe virus yang menyebar secara geografis ke seluruh dunia,” tutur Hera kepada Kompas.com, Kamis (23/4/2020).

Namun, sampai saat ini belum diketahui jenis mutasi virus seperti apa yang ditemukan di Indonesia.

Hera mengatakan LBM Eijkman tengah melakukan sekuensing DNA virus terkait hal ini.

“Belum dapat dipastikan karena sekuensing genom virus masih diproses saat ini. SARS-CoV-2 ini benar-benar unpredictable. Para ahli masih belum mengetahui karakter virus termasuk juga cara penyebarannya. Kami belajar dari hari ke hari berdasarkan temuan peneliti-peneliti di berbagai lembaga,” papar ia.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved