Kesehatan
Malas Berjemur di Bawah Sinar Matahari? Berikut Dampak Buruknya
Untuk mencukupi kebutuhan vitamin D harian tubuh, Anda cukup berjemur selama 10 menit sampai 15 menit, selama tiga kali seminggu.
Nutrisi ini dapat menjaga metabolisme tetap lancar dan bisa mencegah kebiasaan makan berlebihan.
Studi yang dipaparkan di jurnal Diabetes menyebut, paparan sinar UV dapat memperlambat kenaikan berat badan dan menangkal diabetes.
Penelitian lain pada 2017 menyebut, kenaikan berat badan selama musim dingin dipengaruhi kurangnya paparan sinar matahari.
3. Menderita nyeri otot dan tulang
Banyak orang buru-buru menyimpulkan dirinya terkena nyeri otot kronis atau arthritis saat sakit tulang.
Padahal, kondisi tersebut bisa disebabkan tubuh kekurangan vitamin D.
Orang yang jarang berjemur atau kurang mendapatkan paparan sinar matahari bisa merasakan nyeri otot dan tulang, terutama di pagi hari.
Untuk menunjang kinerja tulang dan otot tetap optimal, tubuh membutuhkan kalsium, kolagen, bersama vitamin D.
4. Susah tidur
Minimnya paparan sinar matahari ke tubuh juga bisa menyebabkan susah tidur.
Menurut National Sleep Foundation, kurangnya paparan sinar matahari dapat mengacaukan ritme sirkadian atau jam biologis tubuh.
Saat kurang berjemur, Anda bisa jadi susah tidur atau mengalami insomnia.
5. Berkeringat berlebihan
Jika Anda tidak pernah berjemur atau malas berolahraga, Anda jadi mudah berkeringat di dahi.
Berkeringat di dahi bisa jadi tanda klasik Anda tidak mendapatkan cukup vitamin D.
Jika dahi mudah berkeringat, terlebih Anda tidak banyak bergerak dan tidak sedang demam, saatnya Anda cek kemungkinan tubuh kekurangan vitamin D.
Kekurangan vitamin D dalam jangka panjang dapat merusak kesehatan. Di antaranya meningkatkan risiko diabetes, osteoartritis, dan kanker.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Efek Buruk Malas Berjemur bagi Tubuh".