Selamat Hari Kartini
Sebelum Meninggal, Kartini Sempat Berpamitan Lewat Surat: Aku yang Meninggal Lebih Dulu, Lihat Saja
Roekmini menceritakan bagaimana kakaknya yakin jika ia akan meninggal di usia muda dan hal ini terlihat dalam suratnya kepada Nellie van Kol
TRIBUNMANADO.CO.ID - “Tidak Kanda, dari kita berdua aku nanti yang meninggal lebih dulu. Lihat saja nanti!,” tulis Roekmini dalam suratnya menceritakan perihal firasat Kartini.
Ya Roekmini menceritakan bagaimana kakaknya RA Kartini yakin jika ia akan meninggal di usia muda dan hal ini terlihat dalam suratnya kepada Nellie van Kol pada tanggal 21 Juni 1905.
RA Kartini satu di antara Pahlawan Nasional wanita dari Indonesia.
Ia meninggal dunia di usia muda, 25 tahun.
• Habis Gelap Terbitlah Terang, Kisah Pejuang Emansipasi Wanita di Indonesia RA Kartini
Raden Ajeng Kartini atau Raden Ayu Kartini atau biasa disingkat RA Kartini merupakan tokoh penting yang ikut memperjuangkan emansipasi wanita.
17 September 1904, masyarakat Indonesia kala itu dikejutkan dengan munculnya kabar kepergian RA Kartini.
Dilansir dari Kompas, RA Kartini menghembuskan napas terakhirnya tepat di hari ke 4 setelah ia melahirkan putra pertamanya, Raden Mas Soesalit Djojoadhiningrat.
Para sahabat, kerabat, dan semua orang yang mengenalnya tidak menyangka jika saat itu Kartini pergi begitu cepat.
Suaminya, Raden Mas Djojo Adiningrat bahkan tak kuasa menahan sedih dan sangat terpukul atas kepergian sang istri yang sangat ia cintai.
Perasaan sedihnya ini dengan nyata ia ungkapkan dalam suratnya kepada Nyonya Abendanon, sahabat sekaligus wanita yang sudah dianggap layaknya seorang ibu oleh Kartini.
“Dengan halus dan tenang, ia menghembuskan nafasnya yang terakhir dalam pelukan saya, lima menit sebelum hilangnya (meninggal) pikirannya masih utuh, dan sampai saat terakhir ia masih sadar.”
“Dalam segala gagasan dan usahanya, ia adalah lambang cinta dan pandangannya dalam hidup demikian luasnya.”
“Jenasahnya saya tanam keesokan harinya di halaman pesanggrahan kami di Bulu, 13 pal dari kota,” tulis Djojo Adiningrat, seperti di kutip dari buku "Kartini: Sebuah Biografi" yang ditulis oleh Sitisoemandari Soerto.
• 44 Ucapan Selamat Hari Kartini 2020, Cocok Kamu Bikin Status Stori WA hingga Facebook
Kabar mengenai kematian Kartini kemudian tersiar dalam Koran De Java Bode edisi hari Senin, 19 September 1904, dalam sebuah ‘In Memoriam’ yang menceritakan riwayat hidup Kartini.
“Suatu kehilangan yang susah digantikan oleh mereka yang akan berusaha mengikuti jejaknya,” tulis Koran itu.