Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Indonesia

APA si Bedanya Rapid Test dan PCR Covid-19, Serta Istillah Reaktif, Nonreaktif, Positif dan Negatif?

Sehingga kadang menimbulkan pemahaman yang berbeda dan kerap kali salah tanggap dengan hasil tes pasien Covid-19.

Editor: Indry Panigoro
NET
Ilustrasi hasil tes virus corona dengan Rapid Test 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Mungkin masih ada di antara kita yang masih bingung dengan istilah reaktif, non reaktif, positif, dan negatif saat pemberitaan Covid-19 ?

Ya sebagian masyarakat masih belum paham mengenai perbedaan pemeriksaan rapid test dan PCR sebagai sebuah cara untuk mengindikasikan ataupun mengetahui apakah seseorang positif atau negatif Covid-19.

Sehingga kadang menimbulkan pemahaman yang berbeda dan kerap kali salah tanggap dengan hasil tes pasien Covid-19.

Bangkapos.com berusaha merangkum istilah-istilah mengenai Covid-19 dengan menghubungi Dokter Spesialis Patologi Klinik Laboratorium RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, dr Suryarini Trisa Sp.PK, Selasa (21/4/2020).

Menurutnya perbedaan yang mendasar dari pemeriksaan rapid test dan PCR seperti berikut:

Tentang Virus Corona, Tenaga Medis di Papua Katakan Hanya Merawat dengan Meraba-raba

1. Rapid Test

Rapid test Covid-19 yang banyak beredar saat ini memiliki kemampuan mendeteksi antibodi, suatu sistem pertahanan tubuh yang secara umum dihasilkan bila terjadi infeksi akibat patogen (virus, bakteri, jamur, dan lain-lain) dan pemeriksaannya menggunakan spesimen dari darah, bukan dari sekret saluran pernapasan yang menjadi target infeksi.

Pembentukan antibodi membutuhkan waktu rata-rata >7 hari setelah virus masuk sehingga bila pasien diperiksa rapid test pada fase awal, kemungkinan hasil rapid test non reaktif walaupun pasien sudah terinfeksi.

Rapid test juga memiliki kelemahan lain yaitu kemungkinan reaksi silang dengan infeksi virus lainnya sehingga bila hasil reaktif belum tentu disebabkan infeksi Covid-19 namun bisa disebabkan infeksi virus lainnya.

2. Metode PCR

Sebaliknya deteksi menggunakan metode PCR (polymerase chain reaction) mendeteksi gen virus dari spesimen sekret saluran pernapasan yang menjadi target infeksi covid-19.

Tentunya akurasi pemeriksaan PCR lebih baik dibandingkan deteksi antibodi namun pemeriksaan PCR ini juga memiliki kekurangan karena ketersediaan alat serta SDM terlatih yang terbatas.

Dikatakan dr Suryarini bahwa seseorang disebut positif Covid-19 berdasarkan uji PCR karena prinsip pemeriksaan PCR seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya mendeteksi gen virus penyebab Covid-19 sehingga bila terdeteksi dapat dipastikan pasien terinfeksi virus, istilahnya positif.

Istilah Hasil Pemeriksaan: Reaktif, Nonreaktif, Positif, dan Negatif

1. Reaktif dan Nonreaktif

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved