Warga Sekitar Kota Bitung Senang, Pembatasan Akses Masuk Ditangguhkan

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Warga di daerah tetangga yang berbatasan langsung dengan Kota Bitung Provinsi Sulut, diselimuti rasa senang, karena kebijakan pemerintah kota melakukan pembatasan tiga akses masuk dari dan ke kota Bitung ditangguhkan.

Pembatasan yang dilakukan pemerintah kota di akses masuk ke Bitung di tiga titik, Kelurahan Tanjung Merah, Karondoran dan Pinasungkulan dengan cara memasang pembatas jalan warna orange sebanyak empat unit dan dijaga oleh petugas dari Dinas Perhubungan, Kota Bitung TNI dan Polri.

Sejak Jumat (17/4/2020) sudah dibuka lagi sehingga akses masuk keluar dari dan ke Kota Bitung bisa dilakukan warga.

"Sangat bersyukur saat ini jalan sudah dibuka, sehingga hasil perkebunan bisa di jual di pasar dan bisa berbelanja sembako untuk bertahan hidup," kata Arman, warga Desa Klabat Kabupaten Minut, Jumat (17/4).

Sebelumnya Arman mengeluh dengan adanya penutupan jalan Karondoran-Klabat, membuat masyarakat tidak bisa menjual hasil pertanian dan berbelanja ke pasar dan ini sangat merugikan masyarakat.

• Warga Bolmong Aman Hingga Desember, Anggaran Penanggulangan Covid-19 Bolmong Tertinggi di Sulut

Aditya P Moh Saleh warga Desa Klabat mengatakan, dampak dari penutupan total tersebut kendaraan tidak bisa lewat membuatnya hanya bisa pasrah sambil berdoa agar penutupan bisa beralu, agar aktifitas perekonomian warga normal kembali.

Hari pertama sampai ke 4 penutupan semua akses perekonomian mati dan nanti hari ke 5 masyarakat saling membantu membuat jalan pintas lewat perkebunan agar kendaraan pengangkut hasil pertanian bisa lewat dan dibawah ke pasar Girian.

"Karena jalan darurat ini hanya area perkebunan yang berumput dan banyak lubang-lubang, maka hasil pertanian yang kami bawah tidak bisa banyak dan ini berdampak dari penghasilan kami yang mengurang," kata Aditya.

• Rusak Posko Covid-19, Warga Kecamatan Beo Langsung Diciduk Polisi

Menurutnya seharusnya jangan ditutup mati, jalan perbatasan tersebut karena akan berdampak pada perekonomian masyarakat dan alangkah baiknya Pemerintah Kota Bitung membuka jalan itu dengan persyaratan sama yang dilakukan di perbatasan jalan raya Manado-Bitung, sehingga masyarakat bisa hidup perekonomiannya dan jangan sampai Pemerintah mematikan perekonomian warga.

Menurut Richie Tinangon Kepala Dinas Perhubungan Kota Bitung pembatasan dilakukan, untuk memutus mata rantai penyebaran Pandemi Covid 19, menyusul kota Manado berstatus daerah transmisi lokal.

Selama 15 hari pembatasan dengan menutup akses warga Bitung dan sekitarnya untuk melintas di Tanjung Merah ke Desa Kema, Karondoran ke Desa Klabat dan dari Pinasungkulan ke Likupang.

• Libur Kompetisi Ricky Nelson Latih Pemain Sulut United dari Rumah

Pemerintah hanya membuka satu pintu saja, yaitu melalui jalan utama di Kelurahan Segerat dan orang yang hendak masuk ke Bitung harus melalui pemeriksaan sesuai SOP penanggulangan dan pencegah Covid-19 di gerbang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

"Terkait keluhan warga dengan pembatasan yang dilakukan, berdampak pada perekonomian itu merupakan konsekuensi. Ketika ingin aman, nyaman dan keamanan masyarakat harus lakukan itu. Sama-sama susah tapi hasilnya yang dirasakan bagus, tren menurun. Kami tegaskan tidak ada penutupan apalagi lockdown melainkan pembatasan, arus lalu lintas terbuka luas di jalan utama 1x24 jam sekaligus memantau dan pemeriksaan orang masuk ke Bitung," jelas Richie.(christianwayongkere)

• Unsrat Beri Bantuan Kuota Internet Edukasi kepada Mahasiswa Aktif