Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Mengenal Distimia, Gangguan Mental yang Bisa Sebabkan Depresi Berkepanjangan

Gangguan distimia bisa bertahan selama bertahun-tahun sehingga sangat mempengaruhi semua aspek hidup penderitanya.

Editor: Isvara Savitri
Internet
Ilustrasi Gangguan Mental 

TRIBUNMANADO.CO.ID, KESEHATAN - Distimia merupakan depresi yang berlangsung secara berkepanjangan.

Gangguan ini menyebabkan penderitanya merasa sedih dnan putus asa terus-menerus.

Gangguan ini juga bisa mempengaruhi perilaku serta fungsi fisik termausk nafsu makan dan kualitas tidur.

Akibatnya, orang dengan gangguan distimia sering kehilangan minat dalam melakukan kegiatan yang mereka sukai dan sulit menyelesaikan tugas sehari-hari.

Gangguan distimia bisa bertahan selama bertahun-tahun sehingga sangat mempengaruhi semua aspek hidup penderitanya.

Gejala
Melansir Healthline, gejala distimia bisa berlangsung minimal dua tahun dengan bentuk seperti berikut:

  • perasaan sedih dan putus asa yang terus-menerus
  • gangguan tidur
  • energi rendah
  • perubahan nafsu makan
  • kesulitan berkonsentrasi
  • kurangnya minat dalam kegiatan sehari-hari
  • penurunan produktivitas
  • harga diri yang buruk
  • sikap negatif
  • menghindari kegiatan sosial

Gejala distimia sering mulai muncul selama masa kanak-kanak atau remaja.

Anak-anak dan remaja dengan distimia biasanya tampak mudah tersinggung, murung, atau pesimis dalam waktu yang lama.

Mereka juga dapat menunjukkan masalah perilaku, kinerja yang buruk di sekolah, dan kesulitan berinteraksi dengan anak-anak lain dalam situasi sosial.

Gejala-gejalanya seringkali datang dan pergi selama beberapa tahun, dan tingkat keparahannya dapat bervariasi dari waktu ke waktu.

Penyebab
Penyebab distimia belum diketahui pasti. Namun, faktor-faktor berikut bisa menjadi penyebabnya.

Faktor-faktor tertentu dapat berkontribusi pada gejala distimia antara lain:

  • ketidakseimbangan bahan kimia di otak
  • riwayat keluarga
  • riwayat kondisi kesehatan mental lainnya, seperti kecemasan atau gangguan bipolar
  • peristiwa kehidupan yang penuh tekanan atau traumatis, seperti kehilangan orang yang dicintai atau masalah keuangan
  • penyakit fisik kronis, seperti penyakit jantung atau diabetes
  • trauma otak fisik, seperti gegar otak

Komplikasi
Menurut Mayo Clinic, orang-orang yang mengalami distimia juga rentan mengalami hal-hal berikut:

  • kualitas hidup berkurang
  • gangguan kecemasan, dan gangguan suasana hati lainnya
  • penyalahgunaan zat
  • kesulitan hubungan dan konflik keluarga
  • masalah sekolah, pekerjaan dan penurunan produktivitas
  • nyeri kronis dan penyakit medis umum
  • muncul pikiran atau perilaku bunuh diri
  • gangguan kepribadian atau gangguan kesehatan mental lainnya

Pencegahan
Tidak ada cara pasti untuk mencegah gangguan distimia.

Namun, mengidentifikasi gejala awal bisa membantu penanganan depresi lebih lanjut.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved