Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Indonesia

Prediksi Beberapa Pakar Terkait Kapan Wabah Covid-19 di Indonesia Akan Berakhir

Sayangnya, hingga saat ini puncak bahkan akhir pandemi Covid-19 di Indonesia masih sangat samar.

Editor:
Tribun News
Virus Corona 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hingga saat ini virus corona atau covid-19 masih menjadi perhatian warga dunia, termasuk Indonesia.

Guna memutus rantai penyebaran wabah virus corona yang telah menjadi pandemi ini, sejumlah kebijakan pun diterapkan oleh pemerintah Indonesia.

Diketahui, tepatnya pada awal bulan Maret lalu, Presiden Jokowi mengimbau pada masyarakat untuk melakukan physical distancing.

"Belajar di rumah, bekerja di rumah, dan beribadah di rumah," ujar orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Merasa imbauan itu tak cukup, pemerintah lalu mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sejumlah daerah sudah mulai mengajukan PSBB ke pemerintah pusat.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampaikan 6 hal penting untuk membendung persebaran virus corona saat membuka Sidang Kabinet Paripurna melalui telekonferensi, Selasa (14/4/2020)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampaikan 6 hal penting untuk membendung persebaran virus corona saat membuka Sidang Kabinet Paripurna melalui telekonferensi, Selasa (14/4/2020) (YouTube Kompas Tv)

Sementara ibu kota Indonesia, DKI Jakarta, sudah mulai menerapkan PSBB sejak hari Jumat 10 April 2020 lalu.

Hingga Kamis, 16 April 2020 sendiri, jumlah pasien positif corona di Indonesia sudah mencapai angka 5.516 orang.

Sayangnya, hingga saat ini puncak bahkan akhir pandemi Covid-19 di Indonesia masih sangat samar.

Untuk itu, sejumlah pakar mulai memprediksi kapan wabah ini akan berakhir di Indonesia. Simak langsung ulasannya berikut ini:

1. Ikatan Alumni Departemen Matematika Universitas Indonesia

Organisasi yang juga disebut Ilunimathui tersebut menggunakan model yang dibuat oleh Barry Mikhael Cavin, Rahmat Al Kafi, Yoshua Yonatan Hamonangan, dan Imanuel M Rustijono.

Sementara data yang digunakan untuk simulasi adalah data kasus kumulatif dari 2-29 Maret 2020 yang dipublikasikan oleh situs kawalcovid19.id. 

Model yang digunakan merupakan beberapa kuantitas pada model SIRU."

"Yakni Infected dan Unreported case.

“Kami harus menghitung angka yang bukan hanya positif corona (infected) tapi juga unreported."

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved