Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Marah, Trump Stop Pendanaan WHO: Setoran Amerika 400 Juta Dolar

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump benar-benar melaksanakan ancamannya. Ia telah menginstruksikan penghentikan pendanaan

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
(JIM WATSON / AFP)
Dikelilingi oleh anggota Satuan Tugas Virus Corona Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump berbicara pada konferensi pers tentang virus corona atau COVID-19, di Rose Garden Gedung Putih di Washington, DC, 13 Maret 2020. Trump menyatakan virus corona sebagai darurat nasional. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump benar-benar melaksanakan ancamannya. Ia  telah menginstruksikan penghentikan pendanaan untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait pandemi Covid-19.

Ibadah Haji Terancam Ditiadakan: Kepastian Diumumkan Akhir April

Trump pada konferensi pers di Gedung Putih,  Selasa (14/4) waktu setempat mengatakan WHO telah gagal dalam tugas dasarnya dan harus bertanggung jawab. Dia mengatakan lembaga  itu telah mempromosikan disinformasi China tentang virus yang kemungkinan mengarah pada penyebaran virus  lebih luas .

AS adalah donor terbesar untuk WHO yang berbasis di Jenewa. Negara adi daya itu  menyumbang lebih dari  400 juta dolar AS pada 2019 atau sekira  15 persen dari anggaran WHO.

Penghentian pendanaan itu telah diperkirakan sebelumnya. Trump mengungkapkan kemarahan terhadap organisasi itu ketika krisis kesehatan global terus berlanjut. Trump  juga berang terhadap kritik kepada dirinya terkait cara penanganan Covid-19.

Keputusan Trump itu langsung menuai kecaman. Presiden Asosiasi Medis Amerika Dr Patrice Harris menyebutnya sebagai langkah berbahaya ke arah yang salah dan  tidak akan membuat upaya mengalahkan Covid-19 lebih mudah. Patrice Harris  mendesak Trump mempertimbangkan kembali keputusan itu.

Presiden Trump menuduh WHO terlalu lunak pada China pada masa-masa awal pandemi itu sehingga mengakibatkan  kematian yang tidak perlu dan gagal memberlakukan larangan perjalanan ke China. "WHO gagal dalam tugas dasar ini dan harus bertanggung jawab," kata Trump.

Dinyatakan Sembuh: Begini Kata Dua Pasien Positif Corona di Sulut

Hingga Selasa, korban tewas akibat Covid -19 di AS mencapai 25.700. Sedangkan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19  mencapai lebih dari 600 ribu.

Pendemi itu jua mengakibatkan jutaan warga AS kehilangan pekerjaan dan ekonomi lumpuh. Warga di minta tinggal di rumah dan kegiatan ekonomi diperintahkan untuk tutup.

WHO telah meminta lebih dari 1 miliar dolar AS untuk mendanai operasi melawan pandemi. Badan ini membutuhkan lebih banyak sumber daya daripada sebelumnya karena memimpin respons global terhadap penyakit tersebut.

Trump mengatakan Washington akan membahas dengan mitra kesehatan global apa yang akan dilakukan terhadap  jutaan dolar yang biasanya masuk ke WHO dan mengatakan AS akan terus terlibat dengan organisasi itu.

Suasana saat Tedros Adhanom, direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi jinping sebelum pertemuan di Aula Besar Rakyat di Beijing, Cina, 28 Januari 2020.
Suasana saat Tedros Adhanom, direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi jinping sebelum pertemuan di Aula Besar Rakyat di Beijing, Cina, 28 Januari 2020. (REUTERS/Naohiko Hatta)

Bukan waktunya

Menanggapi keputusan Trump,  Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan bukan waktunya  mengurangi sumber daya bagi WHO. "Sekarang adalah waktu bagi persatuan dan komunitas internasional untuk bekerja bersama dalam aksi solidaritas dalam menghentikan Covid-19 dan dampak yang ditimbulkannya,” kata Gutteres.

Sejak Trump menjabat, AS  telah keluar dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Badan Budaya PBB (UNESCO), perjanjian global untuk mengatasi perubahan iklim dan kesepakatan nuklir Iran, serta  menentang pakta migrasi PBB.

Gubernur Jelaskan Protokol Covid-19: Wagub Siapkan Rumah Pribadi untuk ODP

Pemerintahan Trump pada 2017 memangkas pendanaan untuk Dana Kependudukan PBB (UNFPA), badan PBB yang membantu pengungsi Palestina (UNRWA) pada 2018, dan menunda kontribusinya pada badan penerbangan PBB tahun lalu.

Berdasarkan anggaran dua tahunan WHO periode 2018-1919, AS  diharuskan membayar  237 juta dolar AS - yang dikenal sebagai kontribusi sesuai nilai, yang disesuaikan oleh Kongres - dan juga memberikan  656 juta dolar AS dalam kontribusi sukarela yang terkait dengan program-program tertentu.

Menurut situs WHO, kontribusi China untuk periode 2018-2019  hampir mencapai  76 juta dolar AS dan sekitar  10 juta dolar AS dalam pendanaan sukarela. (cnn/feb)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved